Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Korban tewas akibat serangan bom tiga gereja dan tiga hotel di Kolombo, Sri Lanka, bertambah menjadi 138 orang. Diberitakan AFP, 35 di antaranya adalah warga negara Amerika Serikat, Britania Raya, dan Belanda.
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan tak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Meski begitu, pihaknya menyebut ada seorang WNI berinisial KW yang sedang berada di Hotel Shangri La, salah satu lokasi ledakan.
"Saat terjadinya ledakan, seorang WNI berinisial KW sedang berada di Hotel Shangri La, namun KBRI Kolombo sudah memastikan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi oleh aparat keamanan Sri Lanka," tulis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kolombo, Minggu (21/4).
Gereja St. Anthony di Kolombo menjadi lokasi awal penyerangan pukul 12.37, disusul ledakan di St. Sebastian, Negombo, utara Kolombo.
Beberapa saat kemudian, terjadi ledakan di Hotel Shangri-La Colombo, Kingsbury Hotel dan Cinnamon Grand Colombo, bersamaan dengan gereja di Batticalao.
ADVERTISEMENT
Berselang tiga jam, ledakan kembali terjadi. Namun belum diketahui objek yang menjadi sasaran pengeboman ini.
"Beberapa WNI lainnya yang menginap di hotel Shangri La tidak berada di hotel saat kejadian," tulis KBRI Kolombo.
"KBRI Kolombo terus memantau perkembangan situasi, termasuk kondisi WNI di sekitar lokasi kejadian, berkoordinasi dengan otoritas setempat."
Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif di balik penyerangan bom. Sementara 400 korban luka lainnya telah dilarikan ke rumah sakit setempat.