Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kemlu Tetapkan 8 Provinsi di Suriah Siaga 1, Bahaya & Mengancam Keselamatan WNI
5 Desember 2024 16:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyiapkan rencana kontigensi Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah, menyusul memanasnya perang saudara di negara itu. Salah satunya dengan menetapkan delapan provinsi di Suriah berstatus Siaga 1.
ADVERTISEMENT
Eskalasi perang di Suriah meningkat sejak 27 November, usai pasukan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), menyerang Aleppo. Ini merupakan kali pertama kelompok anti pemerintah tersebut menguasai wilayah Aleppo sejak 2016.
"Jadi saat ini KBRI Damaskus memiliki rencana kontigensi WNI dan sesuai dengan rencana kontigensi tersebut kita telah meningkatkan status beberapa provinsi di wilayah Suriah menjadi Siaga 1 yaitu Aleppo, Idlib, Hama, Deir Ez-Zor, Hasaka, Raqqa, Daraa, Suwaida. Ini adalah provinsi-provinsi yang kita nilai berbahaya dan dapat mengancam keselamatan WNI kita," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, dalam press briefing di kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (5/12).
Selain itu, Kemlu juga menetapkan Siaga 2 untuk provinsi lain di Suriah.
Judha mengatakan, di Suriah ada 1.162 WNI. Dari jumlah tersebut 29 WNI ada di Aleppo dan 6 orang di Hama, dua wilayah yang menjadi pusat pergolakan di Suriah.
ADVERTISEMENT
Sementara sisanya tinggal di Damaskus, 758 WNI. Selain itu 321 WNI di Hasaka, 17 WNI di Tartus, 20 WNI di Latakia, dan 8 WNI di Rif Dimashq.
"Dari 1.162 ini adalah warga negara kita yang bekerja utamanya sebagai domestic sector, dan yang kedua pelajar," jelas Judha.