Kemlu: Tidak Ada Proses Normalisasi Hubungan Indonesia-Israel

4 Februari 2022 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, dalam konferensi pers virtual di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (20/1/2022). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, dalam konferensi pers virtual di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (20/1/2022). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, menegaskan Indonesia tidak memiliki niatan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu ia sampaikan ketika ditanyai soal tanggapannya mengenai normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel dalam konferensi pers pada Kamis (3/2).
“Pertanyaan pertama mengenai tadi normalisasi tidak relevan menurut saya. Tidak ada proses normalisasi antara Indonesia dan Israel. Jadi hal itu tidak tepat karena tidak mencerminkan realitas sebenarnya,” jelas Faizasyah.
RI tak menjalin hubungan dengan Israel karena mendukung kemerdekaan Palestina. Sampai saat ini Israel masih menduduki wilayah Palestina.
Komentar Faizasyah dilontarkan disaat Israel gencar merayu Indonesia untuk menormalisasi hubungan diplomatik.
Beberapa waktu lalu, Menlu Israel Yair Lapid mengungkap hasratnya memboyong Perjanjian Abraham ke sejumlah negara mayoritas Muslim. Indonesia termasuk salah satu yang ia sebut.
Perjanjian Abraham adalah kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan sejumlah negara Arab. UEA hingga Bahrain sudah menandatangani perjanjian tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jika Anda bertanya kepada saya negara-negara penting apa yang sedang kita lihat, Indonesia adalah salah satunya,” ujar Lapid beberapa waktu lalu.
Selain Lapid, Menlu AS Antony Blinken juga merayu langsung Indonesia agar mau membuka hubungan dengan Israel. Bahkan hal tersebut dibicarakan Blinken ketika bertemu Menlu Retno Marsudi, Desember 2021.
Sementara itu media Israel The Jerusalem Post dalam artikelnya mengungkap Menhan Prabowo Subianto memimpin upaya normalisasi dengan Israel. Media lain Army Radio melaporkan kunjungan pejabat BNPB ke Israel.
Baik BNPB dan Kemhan membantah laporan media Israel. Mereka menyebut laporan tersebut tidak benar.