Kemlu Ungkap Tak Ada Senjata yang Dibawa WNI Korban Penembakan di Malaysia

7 Februari 2025 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, di Press-Briefing Kemlu RI di Jakarta, Kamis (13/10/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, di Press-Briefing Kemlu RI di Jakarta, Kamis (13/10/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemlu RI belum menerima informasi adanya narkotika beserta senjata yang dibawa Warga Negara Indonesia (WNI) dalam insiden penembakan di perairan Tanjung Rhu, Banting, Songor, Malaysia pada Januari lalu.
ADVERTISEMENT
“Dan tidak ada informasi mengenai drug ataupun senjata. Namun sekali lagi tentu itu kewenangan pihak Malaysia untuk membuka kemungkinan penyelidikan kepada hal-hal sebelumnya. Selama tentunya didukung dengan bukti-bukti yang baik,” tutur Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha kepada wartawan di gedung Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).
Judha menuturkan, insiden penembakan bermula dari lima WNI yang hendak pulang ke Indonesia melalui perairan Malaysia. Mereka adalah pekerja migran ilegal.
Saat itu, terdapat juga penumpang lain yang bukan WNI juga ikut dalam kapal tersebut. Judha melanjutkan, tidak ada serangan yang dilakukan kelima WNI tersebut kepada aparat APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia).
“Tadi disampaikan bahwa mereka berangkat dari sisi Malaysia menuju ke Indonesia. Dan kemudian tidak ada penyerangan yang dilakukan oleh mereka terhadap aparat APMM. Dan kemudian juga di kapal tersebut ada penumpang-penumpang yang lain,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Proses penyelidikan insiden penembakan tersebut, kata Judha, menjadi tanggung jawab sepenuhnya negara Malaysia. Meskipun begitu, Indonesia telah menyiapkan pengacara khusus untuk mendampingi WNI tersebut.
“Kemudian secara (perlindungan) hukum, kita sudah menyiapkan pengacara. Pertama untuk melakukan pendampingan kepada WNI kita yang kemungkinan akan menjalani penyelidikan,” ungkap dia.
Kejadian penembakan oleh polisi maritim Malaysia menyebabkan dua WNI tewas. Tiga WNI lainnya menderita luka dan sedang mendapat perawatan di Malaysia.