Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kena Tembakan Gas Air Mata di Semarang, Banyak Pendemo Terluka dan Sesak Napas
22 Agustus 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sejumlah massa aksi 'Tolak Revisi UU Pilkada' di Gedung DPRD Jawa Tengah terluka setelah polisi menembakkan gas air mata. Banyak dari mereka yang sesak napas dan terluka saat menghindari gas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Beberapa teman-teman massa aksi ada yang terluka, ada yang dilarikan ke rumah sakit. Paling parah teman-teman sesak napas dan ada juga yang terkilir, jatuh karena lari menjauhi gas air mata. Ada yang tertembak water canon," ujar Koordinator Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Semarang Nathael Bramana, Kamis (22/8).
Ia juga mengaku sudah mengontak korlip korlip maSsa yang lain. Ia khawatir ada mahasiswa atau pendemo yang hilang.
"Kemudian beberapa tadi mendengar massa aksi yang berjumlah 3 ribu, kami coba kontak ke teman-teman lembaga. Apakah masing-masing massa aksi di setiap lembaga itu aman dan tidak ada yang hilang," jelas dia.
Ia pun menuntut bila ada peserta aksi yang ditahan untuk segera dikembalikan. Termasuk KTP yang biasanya juga ikut disita.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang hilang kami tuntut untuk dikembalikan. Sehingga kami berangkat dalam keadaan aman pulang dengan keadaan aman," tegas dia.
Ia juga menegaskan, apabila DPR RI masih nekat mengesahkan revisi UU Pilkada, maka akan ada aksi Boikot Pilkada.
"Apabila disahkan, kami akan lebih gaung lagi untuk memboikot pilkada. Demokrasi yang rusak ini tidak hanya UU Pilkada atau MK tapi demokrasi secara luas. Dan bagi kami, Jokowi adalah suatu pemerintahan rezim tirani otoriter bersama dengan kroninya," kata Nathael.
Aksi bubar usai polisi tembakkan gas air mata
Aksi demo tolak revisi UU Pilkada di Gedung DPRD Jawa Tengah akhirnya bubar setelah polisi menembakkan gas air mata dan water cannon pukul 14.30 WIB>
ADVERTISEMENT
Polisi menembakkan gas air mata lantaran demo berlangsung ricuh. Bahkan sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian.
Pada tembakan pertama, gas air mata memang berhasil membubarkan ribuan pendemo itu. Namun mereka kembali lagi, dan polisi kembali menembakkan gas air mata lagi.
Meski massa telah bubar, namun hingga saat ini polisi bertameng masih berjaga di gerbang samping gedung DPRD Jawa Tengah yang sudah jebol.