Kenalkan 8 Anggota DPRD DKI Terpilih, PSI Ingin Bikin Standar Baru

25 Agustus 2019 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers mengenalkan 8 anggota DPRD terpilih dari PSI di Novotel, Jakarta Barat, Minggu (25/8). Foto: Rafyq Alkandy/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers mengenalkan 8 anggota DPRD terpilih dari PSI di Novotel, Jakarta Barat, Minggu (25/8). Foto: Rafyq Alkandy/kumparan
ADVERTISEMENT
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta memperkenalkan delapan anggota DPRD DKI terpilih dari PSI periode 2019-2024. Mereka adalah Anggara Wicitra, Anthony Winza Prabowo, Idris Ahmad, Viani Limardi, Justin Adrian, August Hamonangan, William Aditya Sarana, dan Eneng Malianasari.
ADVERTISEMENT
"Setelah dilantik, seluruh anggota DPRD PSI ini akan langsung turun ke lapangan. Kami sudah bagi wilayah, titik-titik di mana kawan-kawan akan hadir. Pengurus di lapangan sudah disiapkan. Kita tunjukkan, hari pertama bekerja, PSI hadir di tengah warga," ucap Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar, di Novotel, Jakarta Barat, Minggu (25/8).
Michael menuturkan, fraksi solidaritas di DPRD DKI Jakarta juga sudah menyiapkan rencana kerja prioritas yang mereka sebut sebagai "standar baru" untuk satu tahun ke depan. Antara lain, efisiensi dan transparansi anggaran, advokasi aspirasi dan pengaduan warga, serta memperjuangkan hak kaum marjinal.
Anggota DPRD terpilih dari PSI, Idris Ahmad (tengah). Foto: Dok. Rafyq Panjaitan/kumparan
Michael juga menyebut, PSI berniat memperkuat posisi partai di ibu kota, khususnya dalam menyiapkan mesin partai menghadapi kontestasi politik berikutnya di Pilkada 2022 dan Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
"Kami pastikan seluruh anggota DPRD dan pengurus PSI Jakarta paham betul tantangan-tantangan ibu kota. Ekspektasi publik sangat besar. Tidak bisa lagi sekadar belajar dan coba-coba. Kami harus langsung bekerja. Ada agenda besar menanti seperti pemilihan wakil gubernur dan pembahasan APBN 2020 senilai Rp 96 triliun," ujarnya.
"Intinya, kami siap bekerja dan kami siap diawasi. Kami mau kembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif. Kami siap dikritik dan ditegur. Kami akan terus berbenah dan bergerak. Ide besar PSI sekarang sudah menjadi kenyataan, ini kekuatan nyata kami di Jakarta. Ini saatnya PSI bergerak dan bekerja," tuturnya.
Anggota DPRD DKI terpilih, Idris Ahmad, mengatakan, meski ingin membangun standar baru di DPRD DKI, ia memastikan PSI tak ingin merendahkan partai lain.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin jadi standar baru parlemen, kami tidak memaksakan secara kasar bahwa partai ini harus ini, partai ini begini, dan kita tidak pernah menghina partai ini, itulah sikap partai mereka, tapi kami dari fraksi PSI Jakarta punya standar baru," katanya.
"Dan siapa yang menilai, bukan anggota dewan yang lain, tetapi adalah masyarakat yang mengamanahkan kedaulatannya kepada kami. Jadi, itulah prinsip yang kami pegang," lanjutnya.
Dia mencontohkan sikap PSI terhadap kebijakan pin emas untuk anggota DPRD. Idris mengatakan, selama periode 2019-2024, PSI akan mempertanyakan kebermanfaatan APBN walaupun hanya 1 rupiah.
Pin Emas Tanda Pengenal Amggota DPRD DKI yang di Tolak PSI. Foto: Dok. Istimewa
"Menurut kami keributan kemarin Pin adalah sebuah cara kami berkomunikasi untuk membangun standar baru, duit 1 rupiah di APBN kami akan pertanyakan seberapa berdampak untuk masyarakat. Inilah yang mungkin beberapa tahun belakangan kita rindu kegaduhan terhadap pertanggungjawaban 1 rupiah di APBD," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selan itu, kata dia, PSI tak ingin gagah-gagahan di DPRD DKI. Dia menegaskan sikap PSI untuk mensejahterakan masyarakat dengan melawan korupsi dan intoleransi.
"Bukan gaya-gayaan, gagah gagahan untuk menunjukkan siapa paling hebat, tujuan kami masuk ke DPRD itu adalah untuk mempersembahkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, ada proses kita bukan ingin gagah gagahan, tapi perlu disadari bahwa partai kami lahir karena adanya keresahan terhadap korupsi, ada korupsi ada intoleransi," ujarnya.