news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenang Mbah Moen di Kongres PDIP, Megawati Menangis

8 Agustus 2019 13:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP Megawati memberikan sambutan pada malam budaya jelang Kongres V PDIP di Bali. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati memberikan sambutan pada malam budaya jelang Kongres V PDIP di Bali. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam Kongres PDIP V di Bali. Dalam kesempatan itu, Megawati sempat menyampaikan belasungkawa atas wafatnya KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
ADVERTISEMENT
"Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan belasungkawa atas wafatnya ulama sederhana KH Maimoen Zubair, Mbah Moen," kata Megawati, di lokasi, Kamis (8/8).
KH Maimoen Zoebair atau Mbah Moen memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba dibandara Soekarno Hatta, Tangerang. Foto: ANTARA FOTO/ARSIP/Deni Santosa
Nada bicara Megawati sontak berubah saat menyampaikan rasa duka itu. Presiden ke-5 RI itu bahkan tak kuasa menahan tangis saat mengenang sikap Mbah Moen yang sangat baik.
"Mbah Moen adalah ulama yang selalu menyebarkan agama yang menjadi rahmat bagi semua. Saya kenal dekat dengan Mbah Moen," tutur dia.
Umat muslim mengangkat jenazah KH Maimun Zubair (Mbah Moen) seusai dimandikan di Masjid Muhajirin Khalidiyah, Mekkah, Selasa (6/8/2019). Foto: ANTARA/Hanni Sofia
Megawati sejenak berhenti berbicara. Dia beberapa kali menyeka air matanya. Kemudian melanjutkan pidato politiknya di Kongres PDIP.
Mbah Moen meninggal di Makkah Arab Saudi pada Selasa (6/8) subuh waktu setempat. Mbah Moen memang tengah menjalankan ibadah haji.
Mbah Moen lalu disalatkan di Masjidil Haram. Jenazahnya kemudian dimakamkan di komples pemakaman Al-Ma'la, Makkah.
ADVERTISEMENT