Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
tapi dalam bait-bait sajak ini,
kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
suaraku tak terdengar lagi,
tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
pada suatu hari nanti,
impianku pun tak dikenal lagi,
namun di sela-sela huruf sajak ini,
kau tak akan letih-letihnya kucari
Begitulah puisi karya Sapardi Djoko Darmono yang dibacakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Retno terlihat begitu menghayati sajak karya Sapardi. Kata tiap kata dari puisi Pada Suatu Hari Nanti dibacakan Retno Marsudi dengan mendayu dan lantang.
Kepada kumparan, sajak Pada Suatu Hari Nanti dibacakan Retno khusus untuk mengenang maestro satra Indonesia, Sapardi Djoko Darmono, yang mengembuskan nafas terakhir pada Minggu (19/7).
Retno pernah beberapa kali membacakan puisi di muka publik. Selain Sapardi, sajak karya Chairil Anwar juga pernah dibacakan oleh Retno pada kesempatan terdahulu.
Sapardi meninggal dunia pada usia 80 tahun. Sebelumnya, dia dirawat di rumah sakit karena sejumlah penyakit.
ADVERTISEMENT
Setelah 10 hari dirawat, Sapardi mengembuskan napas terakhir di Eka Hospital BSD dan dikebumikan di TPU Giritama Bogor.
Selamat jalan, Sapardi...