Kenapa Ada Darurat Militer di Korsel? Apa yang Terjadi?

4 Desember 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Militer mencoba memasuki gedung utama Majelis Nasional setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/12/2024). Foto: JUNG YEON-JE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Militer mencoba memasuki gedung utama Majelis Nasional setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/12/2024). Foto: JUNG YEON-JE / AFP
ADVERTISEMENT
Korea Selatan (Korsel) terguncang akibat darurat militer yang diberlakukan singkat oleh Presiden Yoon Suk-yeol pada Selasa (3/12) malam. Tindakan politikus berusia 63 tahun itu memicu krisis politik terbesar di Korsel.
ADVERTISEMENT
Darurat militer cuma berlaku beberapa jam. Karena voting di parlemen, Yoon akhirnya mencabut darurat militer.
Dikutip dari Reuters dan sumber lainnya, ini yang sudah diketahui perihal darurat militer di Negeri Ginseng:

Kenapa Ada Darurat Militer?

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berbicara dalam KTT CEO APEC di Pusat Konvensi di Lima pada tanggal 15 November 2024. Foto: Luis ACOSTA / AFP
Yoon beberapa hari lalu menyampaikan tudingan bahwa oposisi berupaya menyandera proses parlementer.
Kemudian pada Selasa malam, Yoon mengumumkan pemberlakuan darurat militer. Saat menyampaikan pidato, Yoon mengungkap adanya ancaman dari Korut dan apa yang disebut sebagai pasukan anti-negara terhadap Korsel.
Tetapi, Yoon tak mengungkap detail ancaman Korut dan pasukan anti-negara. Yoon lewat pidatonya malah terus menyerang oposisi.
Yoon kemudian komplain atas 22 kali upaya pemakzulan terhadap dirinya sejak menjabat pada Mei 2022.
Approval rating (kepuasan publik) nyaris menyentuh rekor terendah. Parlemen yang dikontrol oposisi memicu pertikaian pembahasan anggaran.
ADVERTISEMENT

Apa Saja yang Dilakukan Militer Korsel?

Militer mencoba memasuki gedung utama Majelis Nasional setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/12/2024). Foto: JUNG YEON-JE / AFP
Selang pemberlakuan darurat militer, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Park An-su ditunjuk sebagai komandan masa darurat.
Pemberlakuan kondisi darurat pun berlaku pada Selasa pukul 23.00.
Darurat militer pun berarti larangan aktivitas politik. Pembatasan media juga berlalu. Dekrit mewajibkan dokter kembali bekerja meski tengah mogok.
Siapa saja yang melanggar darurat militer akan ditangkap tanpa surat.
Saat diberlakukan, tentara bersenjata lengkap mencoba masuk ke gedung parlemen atau Majelis Nasional.Akan tetapi upaya mereka dihalangi staf parlemen yang melawan memakai alat pemadam kebakaran.

Respons Darurat Militer

Militer mencoba memasuki gedung utama Majelis Nasional setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/12/2024). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Setelah pemberlakuan darurat militer, ribuan warga mencoba mengepung gedung parlemen atau Majelis Nasional. Bentrok kecil antara pengunjuk rasa melawan polisi dan tentara sempat pecah.
ADVERTISEMENT
Rakyat Korsel tak percaya atas pemberlakuan darurat militer di abad modern seperti sekarang ini.
Di dalam gedung, terjadi voting. Sebanyak 190 dari 300 anggota parlemen bisa hadir dalam sidang darurat di malam hari-dini hari itu. Hasilnya 190 anggota semuanya meminta darurat militer dicabut. 18 suara mendukung pencabutan berasal dari partai pendukung Yoon.
Yoon lalu setuju mencabut darurat militer dan meminta militer mundur. Sesudah itu, Yoon menggelar rapat kabinet lalu mencabut darurat militer secara resmi.

Yang Terjadi Sekarang

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Foto: KIM Min-Hee / POOL / AFP
Yoon menghadapi pemakzulan. Saat bersamaan oposisi dan serikat pekerja menuntut Yoon mundur.
Serikat pekerja juga mengancam akan demo sampai Yoon mundur.

Nasib WNI

ADVERTISEMENT
KBRI Seoul beberapa saat ketika darurat militer meminta WNI di sana waspada. Pada Rabu pagi ini KBRI menyatakan tidak ada WNI terdampak pemberlakuan darurat militer. Situasi Korsel, utamanya Seoul, juga aman dan terkendali. Aktivitas masyarakat normal, termasuk operasional KBRI Seoul.
ADVERTISEMENT