Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan kebijakan kontroversial, yaitu membekukan bantuan luar negeri. Kebijakan ini pun berdampak pada Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
ADVERTISEMENT
Situs USAID ditutup sementara pada Sabtu (1/2). Bahkan orang kepercayaan Trump yang kini jadi Direktur Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), Elon Musk, menyatakan USAID akan ditutup dan mengeklaim Trump setuju lembaga yang didirikan di era Presiden John F. Kennedy itu harus ditutup.
Lantas, kenapa Trump ingin membubarkan USAID?
Elon Musk dalam tulisannya di X menuduh USAID sebagai lembaga yang korup.
“Apakah anda tahu bahwa USAID menggunakan uang pajak anda, membiayai penelitian senjata biologis, termasuk COVID-19, yang membunuh jutaan orang?” tulis Elon Musk sembari mengutip artikel New York Post yang terbit pada 2023 terkait asal pandemi itu, dikutip dari NBC News.
Tanpa memberikan bukti, Elon Musk juga menyebut lembaga itu sebagai operasi psikologi politik kelompok radikal kiri dan pemborosan uang gila-gilaan. Dia juga mengeklaim USAID membayar organisasi media untuk mempublikasikan propaganda mereka.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam siaran langsung X Spaces, Elon Musk mengatakan telah berdiskusi beberapa kali dengan Trump yang setuju agar lembaga itu dibubarkan. Saat ditanya secara langsung terkait hal itu, Trump mengungkapkan USAID memang harus dibubarkan.
“Lembaga itu dijalankan oleh sekelompok radikal gila, dan kami akan mengeluarkan mereka,” kata Trump.
Mantan pejabat USAID di masa pemerintahan Barack Obama dan Joe Biden, Jeremy Knyndyk, mengkritik pernyataan Trump dan Elon Musk dan menyebutnya kampanye disinformasi yang keterlaluan. Dia juga mengatakan USAID bekerja bersama berbagai organisasi non pemerintah dan mitra swasta lainnya untuk menangani masalah kesehatan global yang penting dan mendesak.
“Cara AS melaksanakan program bantuan dan pembangunan di luar negeri adalah melalui kemitraan. Ini adalah ekosistem yang sangat mampu,” kata Knyndyk.
ADVERTISEMENT
Namun, politikus dari Demokrat mengatakan Trump tidak memiliki otoritas konstitusional yang kuat untuk membubarkan USAID. Namun tidak jelas apa yang dapat menghentikannya untuk mencoba membubarkan USAID.
Dikutip dari AP, Trump di periode pertama pemerintahannya pernah mencoba membawa ke jalur hukum ketika dia mencoba memangkas anggaran operasi luar negeri hingga sepertiga.
Ketika Kongres menolak, pemerintahan Trump menggunakan pembekuan dan taktik lain untuk memutus aliran dana yang telah dianggarkan Kongres untuk program luar negeri. Kantor Akuntabilitas Pemerintah kemudian menyatakan apa yang dilakukan Trump menyalahi hukum, yang dikenal sebagai UU Pengendalian Penahanan.
Namun, Elon Musk menyebut akan berpegang teguh kepada Keppres.
“Hidup dengan Keppres, mati dengan Keppres,” kata Elon Musk di X.
Masa depan USAID
Nasib USAID pun kini masih belum jelas. Menlu AS Marco Rubio mengatakan saat ini ia bertindak sebagai Plt Direktur USAID. Namun, ia menyebut akan segera menunjuk pejabat lain untuk menduduki posisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Rubio juga mengatakan, rencana pemerintahan Trump bukan tentang mengakhiri program yang dijalankan USAID.
“Ada hal-hal yang memang baik dan ada hal-hal yang kami masih pertanyakan. Ini tentang bagaimana mengoperasikannya sebagai sebuah entitas. Dan mereka seharusnya menerima arahan dan arah kebijakan dari Kementerian Luar Negeri. Mereka tidak melakukan itu saat ini,” kata Rubio, Senin (3/2).
“Sikap mereka adalah kami tidak perlu menjawab anda karena kami independen, kami tidak menjawab siapa-siapa. Itu tidak benar dan itu tidak akan terjadi lagi,” lanjutnya.
Menempatkan USAID di bawah Kemlu AS dapat mengubah cara kerjanya. Karena di masa lalu, lembaga itu mampu membantu negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan AS seperti Iran.