Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kenapa Laporan Kasus Keracunan Ciki Ngebul Baru Muncul Tahun 2022?
12 Januari 2023 18:09 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kasus keracunan ciki ngebul dilaporkan pertama kali pada November 2022 lalu. Padahal jajanan tersebut sudah ada sejak beberapa tahun belakangan. Kenapa hal itu bisa terjadi?
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes ) menjelaskan bahwa kemunculan kasus keracunan ciki ngebul diduga lantaran pedagang jajanan ini semakin meluas. Bila dulu keberadaannya hanya ada di pusat perbelanjaan, kini juga dapat ditemui di pedagang kaki lima.
"Dari tahun 2019 sampai 2021 kemarin itu tidak ada [kasus ciki ngebul]. Kita coba pastikan di rumah sakit, juga di sistem pelaporan kita. Baru ada kasusnya tahun 2022," kata Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes Anas Ma'ruf dalam konferensi pers, Kamis (12/1).
"Kita tahu betul bahwa teman-teman di jajaran dinas kesehatan kabupaten kota sampai puskesmas itu, tiap ada kejadian peningkatan kasus, atau dari nol menjadi ada, itu pasti akan dilakukan pelaporan dalam 1 kali 24 jam," imbuhnya.
Keberadaan penjual ciki ngebul yang tersebar hingga ke sekolah-sekolah diduga semakin memunculkan peluang kasus keracunan ciki ngebul, apalagi keamanannya belum terjamin.
ADVERTISEMENT
"Memang ini yang baru terjadi tahun 2022. Ada beberapa hal yang menjadi diskusi kita, karena saat ini penggunaan nitrogen cair pada pangan jajanan itu mulai meluas. Kalau dulu kan kita lihat bahwa ini pada awal-awal dilakukan di tempat mal-mal besar dan [sekarang] semakin meluas ke UMKM atau pedagang kecil yang kemudian bisa menyajikan cikbul ini," katanya.
Meski begitu Kemenkes hingga kini masih melakukan kajian lanjutan terkait penyebab keracunan ciki ngebul. Pihaknya juga akan mengawasi peredaran jajanan ini.
"Terkait hal ini juga kita sedang melakukan kajian dengan para pakar. Perlu kajian lebih lanjut, dan kita selalu mengawasi apakah ada laporan baru terkait dengan kejadian ini. Tentu berkembang perkembangannya karena kita pantau terus menerus," ujar Anas.
ADVERTISEMENT
Keberadaan penyakit bawaan atau komorbid pada seseorang juga akan memperparah bila ia keracunan ciki ngebul. Apalagi jajanan itu masuk ke tubuh lewat saluran pencernaan.
"Akibat dari mengkonsumsi nitrogen cair ini tentu pada beberapa orang dengan kerentanan itu akan berat. Contoh orang yang punya sakit saluran pernapasan seperti asma, itu begitu menghirup udara yang dingin ini akan semakin berat. Kemudian pencernaannya mulai dari kerongkongan sampai ke lambung apabila kemudian menelan ini maka tentu akan lebih berat," tutup Anas.
Efek mual hingga peradangan usus
Kasus keracunan ciki ngebul dilaporkan terjadi di daerah Tasikmalaya dan Bekasi.
Di Kabupaten Tasikmalaya tercatat total ada 24 anak. Peristiwa keracunan terjadi pada 15 November 2022. Dari angkat tersebut, 16 anak tidak bergejala, 7 anak bergejala, dan 1 anak dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang 24 itu, 7 (anak) berubah gejalanya itu menjadi sakit perut dan pusing, itu diobservasi di puskesmas," kata Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, Ryan Bayusantika Rustandi melalui sambungan telepon di Bandung pada Jumat (6/1).
Menurut Ryan, satu anak yang dilarikan ke rumah sakit menjalani perawatan, tetapi tak berlangsung lama. Dia dipulangkan usai kondisinya dinyatakan sehat.
Sementara untuk Kota Bekasi, tercatat 4 anak keracunan usai mengkonsumsi 'ciki ngebul' pada tanggal 21 Desember 2022. Satu anak dilarikan ke RS Haji Jakarta karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya karena mengonsumsi bagian sisa cairan nitrogen yang terdapat pada chiki. Hal itu menandakan betapa berbahayanya cairan nitrogen bagi lambung anak.
ADVERTISEMENT
"Yang berat itu karena sisa cairannya yang ada di kemasannya itu, dia konsumsi apalagi usianya baru 4 tahun kan, jadi sangat berat ternyata gejalanya ya, dampak dan akibat nitrogen cair khusus pada lambung anak," kata Ryan.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini