Kenapa PDIP Umumkan Mahfud MD Cawapres saat Jokowi di Luar Negeri?

21 Oktober 2023 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua TPM Ganjar Presiden Arsjad Rasjid bersama Wakil Ketua Koordinator TPN Andika Perkasa, Wakil Ketua TPN Gatot Eddy Pramono dan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang, di Gedung Arsip Nasional, di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua TPM Ganjar Presiden Arsjad Rasjid bersama Wakil Ketua Koordinator TPN Andika Perkasa, Wakil Ketua TPN Gatot Eddy Pramono dan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang, di Gedung Arsip Nasional, di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PDIP mengumumkan Mahfud MD sebagai cawapres pada Rabu (18/10). Pengumuman Menko Polhukam itu sebagai cawapres dilakukan ketika Presiden Jokowi tengah berada di luar negeri untuk menghadiri sejumlah acara di China dan Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Ketua TPN Ganjar-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, membantah pengumuman ketika absennya Jokowi di Jakarta karena PDIP tidak melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta.
"Enggaklah. Pak Jokowi, kan, memang berangkat. Kita, kan, enggak tahu schedule-nya gimana, ya, kan?" kata Arsjad dalam talkshow kumparan Info A1, dikutip Sabtu (21/10).
Meski demikian, Arsjad mengatakan pihaknya telah memberi tahu Jokowi jika ingin mengusung Mahfud sebagai cawapres.
"Kami TPN, ini pemilu, ya, kan. Kalau diskusi tadi saya katakan pilihan siapa pasti sudah ada diskusi. Kenapa? He is the current CEO. Pasti tahu, dong, dia yang tahu punya masalah. Tapi waktu pendaftaran, kan, enggak perlu ini [dilaporkan] beliau," ujarnya.
Saat pengumuman Ganjar sebagai capres, Jokowi memang ikut hadir. Sehingga, baik ketika pengumuman Mahfud cawapres tidak ada Jokowi bukan karena tidak menghargai dia.
ADVERTISEMENT
"Itu bukan tidak menghormati, lho, bukan gitu. Jadi tidak akan melihatnya, 'Wah ini gara-gara Pak Jokowi', enggaklah. Ini, kan, sebagai proses. Tanggal 19 ada ini, kan, bagaimana kita punya deadline tanggal 25, kita mesti masukin, kalau ada yang kurang masih ada waktu lagi," jelasnya.
Demikian pula ketika pendaftaran Ganjar-Mahfud yang dilakukan sehari setelahnya, yaitu 19 Oktober 2023. Menurut Arsjad, untuk pendaftaran tidak perlu harus lapor ke Jokowi.
"Kalau dalam konteks ini, kan, namanya juga ini, kan, pemilu. Ini, kan, proses, bukan yang kalau memang SOP-nya harus ke sana, ya, pasti. Tapi tadi balik lagi bahwa mengenai program ke depan, pemikiran bagaimana pasti Pak Jokowi diajak bicara," ujarnya.
"Beliau presiden yang sekarang, beliau yang paling tahu apa tantangan yang dihadapi ke depan dan kurang lebih karakter, personality apa yang diperlukan ke depan orang seorang presiden," pungkasnya.
ADVERTISEMENT