Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kendal Berpotensi Jadi Episentrum Ekonomi Baru di Jawa Tengah
7 Februari 2023 23:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto, menjadi pembicara di Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Medan, Selasa (7/2). Di forum bertema Kendal Investment Talk, Dico banyak membahas Kawasan Industri Kendal (KIK).
ADVERTISEMENT
Kata Dico, saat ini KIK berpotensi menjadi Episentrum Ekonomi Baru di Jawa Tengah. Investasi di Kendal sejak 2016 telah menembus angka USD 2,55 miliar dan telah menyerap 25.000 tenaga kerja.
Dico juga menjelaskan, KIK juga memiliki keunggulan geo-ekonomi. Kawasan di sana terletak berdekatan dengan Bandara Ahmad Yani, Pelabuhan Tanjung Emas, dan dilewati Tol Trans Jawa hingga Jalur Pantura.
"Serta Jalur Kereta Api Ganda Jakarta-Semarang-Surabaya, infrastruktur di KIK juga terus dikembangkan untuk menunjang tumbuhnya industri dan menarik minat para investor," katanya.
Selain itu, dalam waktu dekat akan dilakukan pengembangan Pelabuhan Kendal.
"Diharapkan untuk menjadi pelabuhan smart logistics serta penunjang penting industri dapat segera diwujudkan, mengingat 70 persen produk di KIK berorientasi ekspor," ujarnya.
Dalam kegiatan itu juga hadir Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo. Dia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia menjadi tujuan investasi bagi perusahaan Singapura.
ADVERTISEMENT
Kata dia, ini bisa terlihat dari investasi yang terus mengalir ke KIK di Jawa Tengah.
Sedangkan Executive Director KIK, Didik Pambudi, menegaskan KIK juga siap menerima para investor yang ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia.
"Apalagi KIK telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus yang tentunya memberikan lebih banyak keuntungan kepada para investor berupa pemberian insentif dan fasilitas tax holiday, tax allowance, kepabeanan, dan yang terpenting jaminan ketersediaan infrastruktur untuk menunjang kegiatan industri," kata Didik.
Acara tersebut turut dihadiri Duta Besar Belanda, Polandia, Armenia, Spanyol, Laos, Romania, Perwakilan Taiwan Economic and Trade Office (TETO).