Kenya Rusuh, Kemlu RI Pastikan 99 WNI Aman

27 Juni 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota polisi anti huru hara beroperasi saat demonstrasi menentang usulan RUU keuangan Kenya 2024/2025 di Nairobi, Kenya, 25 Juni 2024. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota polisi anti huru hara beroperasi saat demonstrasi menentang usulan RUU keuangan Kenya 2024/2025 di Nairobi, Kenya, 25 Juni 2024. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ribuan warga di Kenya melakukan aksi protes terhadap rancangan undang-undang untuk menaikkan pajak. Puluhan orang di negara di Benua Afrika itu tewas.
ADVERTISEMENT
Menyikapi kekacauan tersebut, Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Nairobi telah memantau situasi di berbagai daerah di Kenya.
Sebanyak 99 WNI yang tercatat berada di Kenya dipastikan dalam kondisi aman. Namun, rencana kontingensi telah disusun untuk mengantisipasi eskalasi situasi keamanan.
"Kemlu dan KBRI Nairobi terus memantau dari dekat situasi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah di Kenya. Unjuk rasa dipicu RUU Keuangan 2024/2025," ungkap Kemlu RI melalui pesan tertulis, Kamis (27/6).
Direktur Pelindungan WNI, Judha Nugraha, mengatakan unjuk rasa telah berlangsung sejak 17 Juni di 18 wilayah di Kenya.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
ADVERTISEMENT
Demonstran terlibat bentrok dengan polisi saat unjuk rasa menentang undang-undang keuangan Kenya 2024/2025 di Nairobi, Kenya, Selasa (25/6/2024). Foto: Monicah Mwangi/ REUTERS
KBRI juga telah menyampaikan imbauan kepada para WNI agar meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan dan area demonstrasi.
Warga diminta untuk selalu membawa identitas (ID/Paspor), memantau berita dan informasi baik dari otoritas setempat maupun media massa, dan segera menghubungi hotline KBRI Nairobi jika terjadi situasi darurat. (Hotline KBRI Nairobi: +254 748 763122).
Tak hanya menyerukan penolakan terhadap kenaikan pajak, banyak pendemo yang mendesak agar presiden Kenya, William Ruto, mundur.