Kepala Bakamla Bicara Gelombang Pengungsi Rohingya Masuk Indonesia lewat Laut

29 Desember 2023 13:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Irvansyah meninjau pasukan saat memimpin upacara peringatan HUT Bakamla ke-18 di Taman Proklamasi, Jakarta, Jumat (29/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Irvansyah meninjau pasukan saat memimpin upacara peringatan HUT Bakamla ke-18 di Taman Proklamasi, Jakarta, Jumat (29/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Secara bergelombang pengungsi Rohingya masuk ke perairan Aceh sejak November 2023. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana keamanan laut Indonesia sampai kapal-kapal pengungsi asing bisa masuk.
ADVERTISEMENT
Kepala Bakamla Laksdya Irvansyah mengatakan, dari sisi Bakamla memang punya keterbatasan dalam pelaksanaan operasi pengamanan. Bakamla terus berkoordinasi dengan Polri dan TNI serta unsur lainnya.
"Kita sudah mengerahkan satu kapal kita KN Marore di perairan Aceh dan kita perairan Aceh bergabung dengan instansi lain, TNI AL, dan unsur dari Polri, sampai sekarang masih di laut, dengan seperti ini tidak ada lagi yang masuk, tapi kita tetap waspadai untuk tahun 2024," ungkap Irvansyah usai memimpin upacara HUT ke-18 Bakamla, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (29/12).
Bakamla adalah badan yang bertugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.
Seorang pengungsi Rohingya yang baru tiba berjalan ke pantai di Ulee Madon, provinsi Aceh, pada 16 November 2023. Foto: Amanda Jufrian / AFP
Dari sisi kemanusiaan, Irvansyah menilai, bantuan untuk pengungsi Rohingya tetap harus diberikan. Dalam kondisi perang saja, bila menemukan musuh tak berdaya, tidak bisa diserang.
ADVERTISEMENT
Irvansyah akan terus berupaya memberikan pengamanan maksimal di laut RI. Termasuk keamanan laut dan warga Aceh.
"Selanjutnya, mudah-mudahan serta mohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia, kami pasti selalu berusaha memberikan keamanan laut terutama di Aceh. Namun, kita tidak bisa bekerja sendiri kita harus bekerja bersama-sama juga mengikuti perintah dari Bapak Presiden juga kebijakan polugri [politik luar negeri] kita," ucap Irvansyah.
Imigran etnis Rohingya histeris dipindah paksa dari penampungan sementara gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Aceh, Rabu (27/12/2023). Foto: Ampelsa/ANTARA FOTO
Belakangan ini, kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh memicu perdebatan pro kontra. Bahkan ada sekelompok massa berjaket mahasiswa yang mengusir paksa pengungsi yang mayoritas anak-anak dan wanita pada Rabu (27/12).
Tak sedikit juga yang menuding bahwa kebencian pada Rohingya sengaja dibangun oleh kelompok tertentu untuk tujuan politik menjelang Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Sejumlah imigran etnis Rohingya naik ke truk saat berlangsung pemindahan paksa di penampungan sementara gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Aceh, Rabu (27/12/2023). Foto: Ampelsa/ANTARA FOTO