Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Kepala Bakamla Bicara Gelombang Pengungsi Rohingya Masuk Indonesia lewat Laut
29 Desember 2023 13:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Secara bergelombang pengungsi Rohingya masuk ke perairan Aceh sejak November 2023. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana keamanan laut Indonesia sampai kapal-kapal pengungsi asing bisa masuk.
ADVERTISEMENT
Kepala Bakamla Laksdya Irvansyah mengatakan, dari sisi Bakamla memang punya keterbatasan dalam pelaksanaan operasi pengamanan. Bakamla terus berkoordinasi dengan Polri dan TNI serta unsur lainnya.
"Kita sudah mengerahkan satu kapal kita KN Marore di perairan Aceh dan kita perairan Aceh bergabung dengan instansi lain, TNI AL, dan unsur dari Polri, sampai sekarang masih di laut, dengan seperti ini tidak ada lagi yang masuk, tapi kita tetap waspadai untuk tahun 2024," ungkap Irvansyah usai memimpin upacara HUT ke-18 Bakamla, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (29/12).
Bakamla adalah badan yang bertugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.
Dari sisi kemanusiaan, Irvansyah menilai, bantuan untuk pengungsi Rohingya tetap harus diberikan. Dalam kondisi perang saja, bila menemukan musuh tak berdaya, tidak bisa diserang.
ADVERTISEMENT
Irvansyah akan terus berupaya memberikan pengamanan maksimal di laut RI. Termasuk keamanan laut dan warga Aceh.
"Selanjutnya, mudah-mudahan serta mohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia, kami pasti selalu berusaha memberikan keamanan laut terutama di Aceh. Namun, kita tidak bisa bekerja sendiri kita harus bekerja bersama-sama juga mengikuti perintah dari Bapak Presiden juga kebijakan polugri [politik luar negeri] kita," ucap Irvansyah.
Belakangan ini, kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh memicu perdebatan pro kontra. Bahkan ada sekelompok massa berjaket mahasiswa yang mengusir paksa pengungsi yang mayoritas anak-anak dan wanita pada Rabu (27/12).
Tak sedikit juga yang menuding bahwa kebencian pada Rohingya sengaja dibangun oleh kelompok tertentu untuk tujuan politik menjelang Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT