Kepala BGN Beri Arahan ke Kepala Daerah, Singgung Anggaran MBG hingga SDM

27 Februari 2025 11:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kompleks Akmil Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kompleks Akmil Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengisi materi di retreat kepala daerah di kompleks Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/2).
ADVERTISEMENT
Di hadapan kepala daerah, Dadan menyampaikan soal anggaran hingga SDM untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Pak Presiden selalu menyampaikan bahwa makanan gizi adalah hak publik, menyiapkan SDM berkualitas. Saya menyampaikan data-data yang terkait mendukung pernyataan Presiden tersebut. Sehingga mendapatkan pemahaman yang sama dari seluruh kepala daerah, mulai dari gubernur sampai ke pelosok-pelosok daerah ini," kata Dadan kepada pers usai memberikan materi, Kamis (27/2).
Dia menjelaskan ada tiga kunci suksesnya program ini, dua di antaranya adalah anggaran dan SDM.
"Anggaran sudah kami sampaikan, pemerintah daerah tidak perlu menyiapkan untuk makannya karena seluruhnya sudah disiapkan oleh pemerintah pusat," jelasnya.
"Kemudian, SDM sedang disiapkan oleh pemerintah pusat dan akan selesai di akhir Juli sehingga September siap operasi. Dan yang handicap yang paling besar memang di infrastruktur," bebernya.
ADVERTISEMENT
Dia menyarankan kepada pemerintah daerah yang sudah menganggarkan untuk MBG dapat terlibat di infrastruktur, meningkatkan rantai pasok, dan melaksanakan pendampingan.
"Meningkatkan rantai pasok pompa pembinaan para petani, nelayan, peternak, UMKM, dan lain-lain sehingga rantai pasoknya bisa disiapkan oleh rantai pasok lokal," katanya.
"Dan yang ketiga adalah bersama-sama dengan Badan Gizi melakukan pendampingan terutama pelaksanaan program untuk ibu hamil, ibu menyusui anak balita yang dikirim ke rumah masing-masing," bebernya.
Dia menjelaskan sampai saat ini sudah ada 726 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi.
"Provinsi terakhir yang hari Minggu ini operasional adalah di Kabupaten Minahasa," kata Dadan.
Dadan juga mengungkapkan SPPG sejauh ini sudah melayani 2.021.000 orang di seluruh Indonesia. "Ini kecepatan yang luar biasa," pungkasnya.
ADVERTISEMENT