Kepala BKKBN Akan Temui Gubernur Bali soal Instruksi Hapus Program KB

2 Juli 2019 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menanggapi instruksi Gubernur Bali Wayan Koster yang menganjurkan warganya memiliki 4 anak sesuai tradisi leluhur.
ADVERTISEMENT
Menurut Hasto, di era modern seperti saat ini, justru tidak semua orang ingin memiliki 4 anak.
"Saya jadi kepala daerah tujuh tahun. Menurut saya, kebijakan itu mengenai semua orang, tapi tidak semua orang itu sama. Kalau misalkan saya punya anak empat itu bisa mengatasi semua, tapi belum tentu orang yang prasejahtera bisa mengatasi semua masalah di keluarga," kata Hasto, seperti dilansir Antara, Selasa (2/7).
Hasto tidak mau berasumsi soal instruksi 4 anak sebelum bertemu dan mendapat penjelasan dari Gubernur Bali.
"Ya, kita mendengarkan, kita berkomunikasi, jadi saya tahu. Menahan asumsi kalau saya itu, sebelum saya berasumsi, saya sowan ke Pak Gubernur dulu lah," ujar mantan Bupati Kulon Progo itu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Koster menginstruksikan penghapusan program Keluarga Berencana (KB) dengan 2 anak. Ia justru ingin warga Bali memiliki empat anak.
Sebab program KB 2 anak, mengancam eksistensi nama Nyoman atau Komang dan Ketut. Dalam tradisi, masyarakat Bali menamai anak sesuai urutan kelahiran. Anak pertama diberi nama Wayan, Gede, atau Putu. Anak kedua diberi nama Made atau Kadek. Anak ketiga diberi nama Nyoman atau Komang. Dan anak keempat diberi nama Ketut.