Kepala BNN: Ada Lebih dari 900 Kampung Narkoba di RI, Butuh Pendekatan Khusus

1 November 2024 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNN RI Irjen Pol Marthinus Hukom saat dijumpai di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (2/4) Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNN RI Irjen Pol Marthinus Hukom saat dijumpai di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (2/4) Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Marthinus Hukom, menyebut ada lebih dari 900 kampung narkoba yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, upaya pemberantasan memang tengah fokus dilakukan.
ADVERTISEMENT
"BNN identifikasi itu lebih dari 900 kampung narkoba, dan kita sedang konsen ke situ," kata Hukom di Mabes Polri, Jumat (1/11).
Hukom menerangkan, ada suatu fenomena yang terjadi di dalam kampung narkoba. Di mana, antara warga sekitar dengan para bandar terjadi simbiosis mutualisme.
"Para bandar, para pebisnis haram ini mencengkramkan kakinya di sana dengan menggunakan atau memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat. Akhirnya mereka menjadi tergantung atau bergantung kepada para bandar di sana," papar Hukom.
Barang bukti ditunjukan pada kegiatan melaksanakan kegiatan konferensi pers hasil joint operation pengungkapan jaringan narkoba internasional di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (1/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Para bandar ini menjual, memberikan, menghadirkan, semacam solusi bagi masyarakat. Lalu masyarakat itu merasa bahwa ada solusi di sini dari problem-problem masyarakat yang mereka hadapi," tambahnya.
Oleh karenanya, Hukom menambahkan, para warga seringkali membantu para pengedar narkoba memberikan perlawanan saat aparat penegak hukum melakukan penindakan di kampung narkoba.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal tersebut, eks Kadensus 88 Polri ini menyebut perlu ada upaya pendekatan khusus yang dilakukan dengan masyarakat.
Penggerebekan kampung narkoba di Kampung Boncos, Jakarta Barat, pada Rabu (17/7). Foto: Dok. Istimewa
"Nah, kampung-kampung ini yang harus kita mendekati dengan berbagai pendekatan. Pendekatan hukum, kemudian pendekatan ekonomi, pendekatan sosial, pendekatan psikologi dan lain-lain," jelas dia.
"Termasuk bagaimana pendekatan pendidikan, karena anak-anak dalam lingkungan itu sudah tereksploitasi oleh pengaruh-pengaruh tersebut," sambungnya.