Kepala BNN: WFH di Masa COVID-19 Berakibat Banyak Drug Abuse From Home

18 Maret 2021 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose saat gelar rilis kasus narkotika di Kampung Ambon dan gelar pemusnahan barang bukti narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (8/1). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose saat gelar rilis kasus narkotika di Kampung Ambon dan gelar pemusnahan barang bukti narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (8/1). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Reinhard Golose mengungkapkan peredaran narkoba selama work from home (WFH) akibat pandemi COVID-19 semakin mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Petrus mengambil contoh dari hasil penyitaan barang bukti narkoba dalam tiga bulan pertama di tahun 2021. Di masa pandemi corona yang masih terjadi saat ini, barang bukti sabu atau methamphetamine menjadi salah satu yang terbanyak diamankan oleh BNN.
"Barang bukti sabu atau methamphetamine yang diperoleh hanya dalam tiga bulan terakhir ini, [hingga] Maret 2021, sebanyak 808,68 kg atau 70,19 persen dibandingkan dengan jumlah barang bukti tahun 2020," ungkap Petrus dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR, Kamis (18/3).
Demikian juga hasil penyitaan barang bukti ganja selama 2021 juga meningkat 143,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan pengamatan dan penindakan yang dilakukan BNN itulah, Petrus menyebut pandemi COVID-19 turut meningkatkan pemesanan narkoba. Sebab, tak sedikit dari pemesannya tidak perlu bekerja ke kantor, dan memanfaatkan WFH sambil menggunakan narkoba.
Ilustrasi Narkoba. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam berperang melawan narkoba, BNN memastikan tetap berpedoman pada penegakan hukum yang profesional dan proporsional. Mulai dari pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi, hingga pemberdayaan masyarakat dari kejahatan narkotika.
"Peningkatan sinergitas dengan pemangku kepentingan di level nasional, regional. dan internasional. Karena kalau untuk penanganan narkotika, kita juga harus bekerja sama dengan partner kita, baik secara regional maupun internasional," tutup dia.