Kepala BNPT: Kita Semua Pejuang Antiradikalisme, Jaga Nilai-nilai Luhur Bangsa

3 Maret 2021 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendorong pencegahan radikalisme dan terorisme bisa dilakukan melalui kearifan lokal dan menyinergikan kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
BNPT pun membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) sejak 2012 di seluruh provinsi guna meningkatkan kesadaran masyarakat atas bahaya radikalisme dan terorisme.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT Ke-VIII Tahun 2021 dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia” pada Selasa (2/3) malam. Rakernas ini digelar pada 2-4 Maret 2021 di Labuan Bajo, NTT.
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar saat membuka acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) FKPT Ke-VIII Tahun 2021 dengan tema Kolaborasi untuk Indonesia di Labuan Bajo, NTT, Selasa (2/3). Foto: BNPT
Dalam sambutannya, Boy Rafli mengingatkan nilai-nilai yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa Indonesia bisa menjadi pemicu lahirnya paham radikalisme di tengah masyarakat. Menurutnya, seluruh masyarakat, termasuk pengurus FKPT, adalah pejuang antiradikalisme dan intoleransi.
Ia mendorong sosialisasi antiradikalisme bisa melibatkan tokoh masyarakat, unsur pemerintah, tokoh agama, hingga tokoh pendidikan.
“Kita semua adalah pejuang anti radikalisme intoleran, inilah tugas kemanusiaan yang diwarisi oleh para leluhur kita, menjadi tugas kita untuk menjaga kesatuan dan persatuan nilai-nilai luhur bangsa. Tentunya untuk tugas FKPT masing-masing provinsi agar melaksanakan program-program yang telah tersusun dan mengidentifikasi permasalahan dengan baik meski di tengah keterbatasan dan kendala akibat pandemi COVID-19,” ungkap Boy Rafli.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Boy Rafli juga mengingatkan maraknya paham radikal di ruang digital saat masa pandemi COVID-19. Oleh karena itu, ia meminta hal ini bisa diatasi secara serius. Salah satunya dengan menyebarkan konten-konten positif yang sarat nilai toleransi dan perdamaian.
Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) FKPT Ke-VIII Tahun 2021 dengan tema Kolaborasi untuk Indonesia di Labuan Bajo, NTT, Selasa (2/3). Foto: BNPT
Sementara itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Moch. Chairil Anwar, dalam menyampaikan laporan kinerja FKPT Tahun 2020 mengatakan, dibutuhkan misi yang kuat, terukur, berkelanjutan, dan sesuai kearifan lokal untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat menghadapi ancaman penyebaran radikalisme dan terorisme.
“Perlu saya sampaikan bahwa FKPT dalam keterlibatannya mencegah paham radikal terorisme di daerah sangatlah penting, memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya penyebaran ideologi radikalisme dan terorisme tidaklah hanya menjadi tugas BNPT sendiri namun tetap harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat,” tutur Moch. Chairil.
ADVERTISEMENT
Rakernas FKPT ke-VIII diikuti 192 orang baik secara tatap muka maupun online, dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Boy Rafli turut didampingi Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Untung Budiharto, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen TNI Hendri Pahuruman Lubis.
Kemudian, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto, Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Hubungan Masyarakat BNPT, Bangbang Surono. Rakernas ini juga turut dihadiri Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif, Bupati Manggarai Barat Editasius Endi, dan unsur Forkopimda NTT.