Kepala BPIP: Kemerdekaan NKRI Bukan Hadiah dari Bangsa Lain

17 Juni 2023 15:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan "Pencangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih” di Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu, (17/6). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan "Pencangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih” di Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu, (17/6). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D menegaskan proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hadiah dari bangsa lain.
ADVERTISEMENT
"Melainkan kemerdekaan bangsa ini hasil jerih payah para pendiri bangsa kita saat melawan para penjajah", ujarnya saat menjadi keynote speech pada kegiatan "Pencangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih” di Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu, (17/6).
Ia mengajak kepada Pemerintah dan masyarakat Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan ini, mensyukuri nikmat
Tanah Air yang subur, Tanah Air yang kaya, dan Tanah Air yang merupakan replika dari surga.
"Mari kita bersyukur karena kita (Bangsa Indonesia diberikan segala-galanya oleh Tuhan yang Maha Esa", ajaknya.
Cara mensyukuri nikmat Tuhan yang sudah diberikan tentu tidak hanya sekadar melalui ucapan lisan, tetapi juga penghayatan dalam kalbu kemudian diimplementasikan dalam perbuatan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Prof. Yudian saat menyerahkan bendera merah putih dalam mengangkat semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat Aceh dalam memperingati HUT RI ke-78. Foto: Dok. Istimewa
Prof. Yudian menjelaskan Bendera Kebangsaan (Merah Putih) bukan sekadar Bendera melainkan filosofis yang penuh makna yakni disebut penjelmaan manusia.
ADVERTISEMENT
Warnanya yang merah melambangkan keberanian, putihnya melambangkan kesucian.
"Bung Karno berkata “merah putih juga menyiratkan arti bibit pertama dari penjelmaan manusia: getih ibu merah dan getah ayah putih”, ujarnya.
Merah juga dapat diartikan sebagai unsur jasadiyah manusia, yaitu tubuh, sedangkan putih mewakili unsur rohani manusia, yaitu jiwa.
"Sang Merah Putih wajib kita hormati. Karena padanya terdapat sejarah tumpah darah perjuangan para pahlawan yang membawa bangsa ini menuju pintu gerbang kemerdekaan", tegasnya.
Dirinya mengajak untuk tetap dan terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan, dimulai dari diri pribadi, lingkup keluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Dr. Bahtiar, M.Si saat membacakan pidato Menteri Dalam Negeri Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M. A., Ph.D., mengajak untuk tetap membangun semangat perjuangan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Meskipun masih banyak tantangan dan ancaman seperti krisis, pangan, krisis energi, kemiskinan, pengangguran dan stunting. Namun berkat dukungan semua dengan aksi gotong royong kita dapat bertumbuh dengan baik", paparnya.
Tidak hanya itu ia juga mengajak kepada masyarakat Lhokseumawe untuk tidak meninggalkan sejarah, karena sejarah adalah cerminan untuk terus berjuang.
Sebagai bangsa besar tentu kita tidak boleh meninggalkan sejarah, karena sejarah adalah tonggak cerminan kita untuk terus berjuang.
"Kita harus mengingat kembali bagaimana para pahlawan kita untuk memerdekakan bangsa ini, termasuk masyarakat dan tentara dari Aceh", tegasnya.
Pihaknya menyebut Bendera merupakan Identitas sarana dan eksistensi yang harus dihormati seluruh Bangsa Indonesia termasuk Bangsa lain.
"Kegiatan ini diharapkan tidak hanya seremonial belaka, melainkan momentum memupuk jiwa patriotisme sebagai modal pembangunan secara gotong royong", tutupnya.
Pembagian bendera merah putih untuk masyarakat di Lhokseumawe. Foto: Dok. Istimewa
Dalam kesempatan yang sama Pj. Wali Kota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si., MA., Cd mengatakan maksud dan tujuan kegiatan tersebut adalah meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam menyongsong Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini diharapkan dapat menggelorakan semangat nasionalisme, diawali dari pulau Indonesia bagian barat sampai ujung pulau bagian timur", ujarnya.
Ia menyebut tahun ini pihaknya telah membagikan 10.000 bendera untuk masyarakat khususnya di Lhokseumawe dan ditargetkan tahun depan jumlah bendera terus bertambah.
Dirinya juga menyebut Kota Lhokseumawe masyarakatnya memiliki persatuan dan kesatuan sehingga sampai saat ini masyarakatnya kondusif.
"Kita bangga dan berharap masyarakat terus menjaga kondusifitas dan keamanan", tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut juga ikut mendampingi Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M; hadir juga Irjen Kemendagri Komjenpol Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si; Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, M.M; Pj. Gubernur Aceh Mayjen TNI (Purn.) Achmad Marzuki; Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP Prof. Dr. Agus Moh. Najib, M.Ag; Forkopimda Provinsi Aceh dan Kota Lhokseumawe.
ADVERTISEMENT
(LAN)