news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kepala BPIP soal Kemenag Hadiah untuk NU: No Comment, Sesama Pembantu Presiden

25 Oktober 2021 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi  di Kepatihan Pemda DIY, Senin (25/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi di Kepatihan Pemda DIY, Senin (25/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut menyita perhatian publik. Dalam acara webinar RMI PBNU dalam peringatan Hari Santri 2021 pada Rabu (20/10), ia menyebut Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk NU.
ADVERTISEMENT
Kepala BPIP Yudian Wahyudi dimintai tanggapan terkait masalah ini. Ia memilih tidak banyak berkomentar.
"Saya no comment, itu sesama anu, ya, sesama pembantu Presiden," kata Yudian saat ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Senin (25/10).
Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga itu enggan berkomentar karena khawatir akan menjadi masalah baru lagi.
"Saya ndak anulah, saya enggak perlu berkomentar soal itu. Supaya tidak menambah masalah baru nanti gitu," ucap Yudian yang pernyataannya beberapa waktu lalu juga pernah memicu kontroversi itu.
"Karena bagaimanapun Kemenag - BPIP itu sama-sama pembantu Presiden," tegas Yudian.
Begitu pula saat diminta saran atas pro kontra kasus ini, Yudian menolak berkomentar.
"Enggak [komentar] saya untuk sementara, supaya tidak menjadi masalah nanti, malah yang nggak penting lebih penting," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Solo, Senin (25/10). Foto: Dok. Istimewa

Klarifikasi Gus Yaqut

Sebelumnya, Gus Yaqut telah mengklarifikasi bahwa pernyataannya disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU. Tujuannya, lebih untuk memotivasi para santri dan pesantren.
“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” kata Gus Yaqut di Solo.
“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar, lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” sambungnya.
Gus Yaqut memastikan Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk NU. Buktinya, kata Menag, Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama.
ADVERTISEMENT
------
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.