Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Kepala BRIN soal Badai dan Dr Erma: Akademisi Punya Kebebasan
29 Desember 2022 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko buka suara terkait polemik perbedaan informasi BRIN dan BMKG terkait prediksi cuaca pada akhir tahun.
ADVERTISEMENT
BRIN menuai sorotan akibat penyataan salah satu penelitinya, Dr Erma Yulihastin, yang memprediksi akan terjadi hujan ekstrem hingga badai dahsyat pada Rabu (28/12) di Jabodetabek. Sementara BMKG memprediksi hanya akan hujan sedang hingga lebat.
Tri Handoko mengatakan, polemik prediksi badai dahsyat itu menjadi perbincangan publik karena saat ini sudah memasuki era digital di mana sebagai jenis informasi termasuk pengetahuan, mudah didapatkan.
Tri Handoko berpandangan, pernyataan Dr Erma tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena akademisi memiliki ruang kebebasan untuk memberikan informasi kepada publik.
“Akademisi memiliki kebebasan akademis dan otoritas keilmuan sesuai bidangnya, di dalam komunitas ilmiah. Dalam memberikan otoritas atas informasi sains di ruang publik, otoritas tersebut tidak berlaku. Ruang publik memiliki dampak dan konsekuensi hukum yang luas,” kata Laksana Tri Handoko dalam keterangannya, Kamis (28/12).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Tri Handoko menjelaskan, prediksi cuaca hujan ekstrem hingga badai dahsyat yang dikeluarkan oleh Erma Yulihastin bersifat personal dan bukan resmi yang dikeluarkan oleh BRIN.
"Kemarin adalah pendapat personal periset BRIN, bukan dari BRIN," ucap Tri Handoko.
“Bukan berarti BRIN tidak memiliki tanggung-jawab dan berkontribusi atas informasi publik di atas. Pada sebagian besar kasus, BRIN turut menjadi pemasok data utama berbagai informasi, termasuk untuk kebakaran hutan, cuaca, iklim, kebencanaan, kesehatan, nuklir dan lain sebagainya,” jelas dia.
Lebih lanjut Handoko menyatakan, BRIN memiliki banyak periset mumpuni di hampir semua bidang keilmuan. Namun ia menegaskan, bukan berarti BRIN sebagai lembaga yang memiliki otoritas keilmuan di semua bidang.
“Khususnya BRIN, kami sedang bekerja keras untuk membenahi, tidak hanya ekosistem riset dan inovasi, tetapi juga meningkatkan standar dan norma serta budaya ilmiah di kalangan periset secara nasional,” kata Tri Handoko.
ADVERTISEMENT
Dr Erma sebelumnya menyebut, hujan ekstrem dan badai dahsyat berpotensi terjadi pada Rabu (28/12) kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang. Ia menyebut, badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat.
Namun, BMKG memprediksi wilayah Jabodetabek hanya akan terjadi hujan ekstrem bukan badai. BMKG memprediksi wilayah Jabodetabek diguyur hujan sedang hingga lebat.
Dari pemodelan BMKG, Jabodetabek baru akan diguyur hujan sangat lebat pada 30 Desember 2022. Selain itu, BMKG meminta semua pihak berhati-hati dalam penggunaan istilah karena hujan ekstrem dan badai itu berbeda.