Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kepala BSSN soal Lumpuhnya PDN: Kita Gak Punya Back Up Jadi Lama dan Fatal
27 Juni 2024 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala BSSN, Hinsa Siburian, mengungkapkan serangan ransomware yang menyerang pusat data nasional (PDN) hingga lumpuhnya beberapa sektor layanan publik ini karena tidak ada back up data. Ia menyebut hal itu juga yang membuat serangan siber itu menjadi fatal.
ADVERTISEMENT
Mulanya, anggota Komisi I, Dave Laksono, mempertanyakan kenapa penanganan serangan siber ini begitu lama berbeda dengan penanganan negara lain.
“Tapi kenapa penanganannya sangat lamban? Dan tidak memiliki contingency plan, ini yang sekarang kita bahas, ini tahapannya bagaimana, pencurian data saja yang sudah berulang kali masih sering terjadi dan selalu berkata itu data usang,” kata Dave di rapat kerja bersama Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6).
“Kalau baju bekas sudah tidak terpakai bisa kita sumbangkan, tapi kalau data sudah tidak dipakai harusnya dihancurkan tapi kenapa masih bisa bocor. Terus juga penyimpanan data bukannya ada backup tapi datanya masih bisa dicuri,” lanjutnya.
Hinsa lantas menjawab karena Indonesia tidak memiliki disaster recovery center (DRC).
ADVERTISEMENT
“Mungkin mereka punya DRC, Caranya tersedia jadi cepat, tapi kalau kita ini kan tidak ada backupnya, Itu yang sebenarnya yang fatal yang juga kami lihat dari data center ini,” kata Hinsa.
Hinsa menjelaskan bahwa, data di setiap pusat data sementara itu hanya memiliki satu data saja. Dengan begitu, ketika salah satu PDS terserang malware maka tidak ada cadangan dari PDS lainnya.
“Jadi tidak bisa langsung karena data yang ada di Batam itu tidak bersih sama dengan yang ada di Surabaya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menkominfo, Budi Arie Setiadi, menyebut bahwa serangan ransomware mulanya teridentifikasi serangan di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
“Jadi identifikasi gangguan, yang pertama terjadi gangguan PDNS 2 di Surabaya berupa serangan siber dalam bentuk ransomware bernama brain chiper ransomware,” kata Budi di rapat tersebut pada Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 15 Januari 2025, 23:49 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini