Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kepala Dinas KBPPPA Ungkap Faktor Tiga Bocah di Gresik Maling Motor
22 Maret 2025 14:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Tiga bocah SD kepergok mencuri sepeda motor di Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Gresik, Jawa Timur, Selasa (18/3) dini hari. Ketiga bocah tersebut yakni berinisial F (12 tahun), HR (9 tahun), dan NA (10 tahun).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas KBPPPA Gresik, dr Titik Ernawati, mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketiga bocah tersebut melakukan aksi pencurian. Salah satunya adalah faktor ekonomi keluarga.
"Ekonomi keluarga yang kurang mampu, karena setelah mencuri motor kemudian motor di jual lalu hasil dari penjualan tersebut dipakai untuk bermain di time zone di mall dan beli jajan," ujar Titik, Sabtu (22/3).
Selain itu, peran keluarga juga menjadi faktornya. Di antara dari mereka juga merupakan korban perceraian orang tua. F dan HR merupakan saudara kandung yang orang tuanya berasal dari Sumatera Utara, dan NA orang tuanya berasal dari Jakarta.
Mereka di Gresik tinggal bersama kakek atau neneknya. Sedangkan orang tuanya bekerja di luar kota.
ADVERTISEMENT
"Pola asuh yang keras dan tidak ada peran ibu di keluarga, karena ayah dan ibu telah bercerai," ucapnya.
Saat ini, mereka telah dibawa ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya dengan pendampingan dari Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) serta Dinsos Gresik.
"Kemungkinan 2 sampai 3 bulan di sana rencananya, agar anak dapat menjalani pembinaan," pungkasnya.
Latar Belakang Kasus
Sebelumnya, aksi pencurian sepeda motor yang dilakukan tiga bocah SD ini berada di Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik, Selasa (18/3) dini hari. Aksi pencurian itu telah direncanakan oleh ketiganya sejak Senin (17/3) siang.
"Di rumah F ketiga pelaku berkumpul dengan maksud merencanakan untuk melakukan pencurian kendaraan sepeda motor," kata Kapolsek Gresik Kota, Iptu Suharto, saat dikonfirmasi, Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 18.30 WIB, ketiga bocah tersebut berjalan kaki di sekitar Jalan Harun Thohir untuk melakukan survei mencari target kendaraan yang tidak dikunci ganda. Selanjutnya mereka pergi ke warung di sekitar Alun-Alun Gresik.
"Sekitar pukul 01.00 WIB, ketiga pelaku kembali lagi ke lokasi di dekat pangkas rambut sambil memantau situasi dan pada pukul 04.30 WIB pelaku F mengambil kendaraan sepeda motor Yamaha Mio warna biru putih yang sedang diparkir yang mana kendaraan tersebut tidak terkunci," ucapnya.
"Selanjutnya kendaraan tersebut didorong oleh pelaku dan pelaku HR dan NA mendorong dari belakang," lanjutnya.
Aksi Pencurian Ketahuan
Namun, aksi mereka dicurigai oleh seorang warga bernama Muhammad Samlan Miladi (55), yang melihat tiga pelaku sedang mendorong sepeda motor. Saksi kemudian menghubungi Polsek Gresik Kota.
ADVERTISEMENT
"Petugas dari Reskrim Polsek Gresik langsung bergerak dan mengamankan ketiga bocah tersebut beserta barang bukti motor curian," ungkapnya.
Bukan Pencurian Pertama
Suharto menerangkan, dalam pemeriksaan, ketiganya mengaku telah melakukan pencurian sepeda motor di empat lokasi berbeda :
1. Perumahan PPS - Yamaha Mio
2. Alun-Alun Gresik - Yamaha Mio hitam putih
3. Gang Jalan Harun Thohir - Honda Beat
4. Parkiran pangkas rambut Jalan Harun Thohir - Yamaha Mio biru putih
Motor Curian Dijual Rp 150 Ribu
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni, mengatakan hasil motor curian tiga bocah SD itu dijual ke orang yang sedang melintas di jalan. Mereka menawarkan motor curiannya itu dengan harga Rp 150 ribu.
ADVERTISEMENT
"Dijual dengan harga Rp 150 ribu. (Ke) orang enggak dikenal ketemu di jalan. Spontan aja ketemu orang lalu dijual di jalan," kata Abid kepada kumparan, Rabu (19/3).
Kemudian, uang hasil jual motor curian itu ternyata digunakan mereka untuk bermain 'Timezone' di Gresik.
""Iya (uang hasil jual motor curian dengan harga Rp 150 ribu) dipakai untuk jalan dan main di timezone di Gresik," ucapnya.