Kepala Intelijen Rusia Akui Kemungkinan Pertemuan dengan Bos CIA

17 Januari 2023 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin. Foto: Daniel Mihailescu/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin. Foto: Daniel Mihailescu/AFP
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara sesama kepala dinas intelijen Rusia dan Amerika Serikat kemungkinan dapat kembali terjadi.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini muncul di tengah memanasnya konflik di Ukraina yang sudah memasuki bulan ke-11 dan potensi besar Moskow mulai menggunakan senjata nuklir dalam pertempuran tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Intelijen Luar Negeri Rusia (Foreign Intelligence Service/SVR), Sergei Naryshkin, pada Selasa (17/1).
Sebelumnya, dia sempat bertemu secara langsung dengan Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (Central Intelligence Agency/CIA), William Burns di Kota Ankara, Turki, di bulan November 2022 lalu.
Ketika Naryshkin ditanya apakah akan ada pertemuan lain seperti itu, dia tidak menyanggahnya. “Mungkin saja,” jawabnya singkat.
Naryshkin mengatakan, pertemuan dengan Burns kala itu cukup bermakna dan telah memungkinkan Rusia untuk mengklarifikasi posisinya.
Lebih lanjut, Burns merupakan eks Duta Besar AS untuk Rusia yang diutus ke Moskow pada akhir 2021 oleh Presiden Joe Biden.
Direktur Central Intelligence Agency (CIA) William Burns. Foto: Samuel Corum / AFP
Kala itu — jauh sebelum operasi militer khusus Rusia dimulai, dia membawa misi untuk memperingatkan Presiden Vladimir Putin terkait penumpukan pasukan Rusia di sekitar wilayah Ukraina.
ADVERTISEMENT
Seusai pertemuan antara Burns dan Naryshkin, para otoritas AS mengatakan bahwa pihak CIA telah memperingatkan SVR atas konsekuensi dari setiap penggunaan senjata nuklir.
Pada saat bersamaan, sambung otoritas tersebut, kedua pejabat juga mengangkat soal isu narapidana AS yang ditahan di Rusia.
“Naryshkin mengatakan Rusia memiliki kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan China, termasuk pertukaran intelijen operasional dan sinyal dalam jumlah besar,” demikian laporan dari media Rusia, TASS.
Naryshkin kemudian menambahkan, saat ini Rusia sedang membangun koneksi intelijen yang luas dengan salah satu negara sekutu dekatnya — Iran. “Beberapa layanan khusus adalah mitra kami,” ujarnya.
Pria yang telah memimpin SVR sejak 2016 itu menuturkan, dia telah berkomunikasi secara berkala dengan kepala agen intelijen yang disembunyikan identitasnya untuk membahas soal situasi di Ukraina.
ADVERTISEMENT