Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Kepala Keluarga yang Diamankan Polisi di Yogya adalah Eks Napiter
11 Juli 2018 17:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
SFH (45), kepala keluarga yang dibawa polisi dari rumahnya di Bedingin Wetan, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta , ternyata mantan narapidana kasus terorisme .
ADVERTISEMENT
Status SFH itu disebutkan Ketua RT 05 RW 35 Bedingin Wetan, Sumarjono (60). Informasi itu diketahui Sumarjono tidak lama setelah SFH menyewa rumah di lingkungannya pada Februari 2018.
"April dipesankan petugas, ngomong kalau (SHF) mantan teroris, tapi pernah diamankan apa (saya) nggak tahu. Saya disuruh memantau," ujar Sumarjono yang merupakan purnawirawan polisi dengan pangkat terakhir Ipda, Rabu (11/7).
Selain itu, petugas juga sempat berpesan kepada Sumarjono agar membina SHF supaya bisa kembali lagi ke masyarakat. Selama berjalannya waktu, SHF dapat berbaur dengan baik seperti salat berjemaah di musala, kerja bakti, dan menyumbang pembangunan masjid.
"Pesan petugas agar jangan diusir dan diperlakukan dengan baik. Saya sering ajak ngobrol dan datangi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, rumah yang ditinggali keluarga SHF terpantau kosong. Ridwan Dwi Utomo (22), salah seorang mahasiswa yang mengontrak di samping lokasi kejadian mengatakan, tidak melihat SFH saat penggeledahan. Ia hanya melihat SS (42), istri SHF, dan anak-anaknya.

Sementara itu, Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri belum berkomentar banyak saat disinggung soal penggeledahan di Mlati. "Saya baru dengar, nanti ya, (informasi) belum lengkap. Di sini kan ada Satgas (satuan tugas), kerja sama (dengan daerah). Tapi teknisnya nanti kronologis ke Kabid Humas saja, jangan sekarang nanti malah salah (memberi keterangan)," bebernya saat di Mapolda DIY.
Di tempat yang sama, Kapolres Sleman AKBP M Firman Lukmanul Hakim juga belum bisa memberikan keterangan banyak terkait penggeledahan yang dilakukan polisi bersebo.
ADVERTISEMENT
"Itu langsung Densus, saya belum tahu. Dari Densus Mabes langsung yang turun. Saya cuma katanya kan kita tidak tahu, tadi upacara (Hari Jadi Bhayangkara)," katanya.
Rumah tempat tinggal SFH didatangi polisi pada Rabu (11/7) pagi. Seluruh penghuninya dan sejumlah barang dibawa polisi.