Kepala Koki Cerita Tewasnya 7 Pekerja Bantuan Gaza: Israel Sengaja Target Kami

4 April 2024 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diego Luna (kiri) dan Chef Jose Andres (kanan) di Academy Awards 2019 Foto: REUTERS/Mike Blake
zoom-in-whitePerbesar
Diego Luna (kiri) dan Chef Jose Andres (kanan) di Academy Awards 2019 Foto: REUTERS/Mike Blake
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala koki, Jose Andres, bercerita mengenai serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan makanannya di Gaza, Rabu (3/4). Dia mengatakan bahwa serangan itu dilakukan Israel secara sistematis.
ADVERTISEMENT
World Central Kitchen (WCK) didirikan oleh koki selebriti Spanyol-Amerika, Jose Andres. Ia mulai memasak untuk orang-orang di zona krisis setelah gempa bumi Haiti tahun 2010.
Andres mengatakan, WCK memiliki komunikasi yang jelas dengan militer Israel. Mereka juga mengetahui gerakan pekerja bantuan.
“Ini bukan sekadar situasi sial di mana ‘oops’ kami menjatuhkan bom di tempat yang salah,” kata Andres lewat video kepada Reuters.
“Orang-orang yang berada di mobil pertama dapat bergerak ke mobil kedua. Namun, mobil kedua pun ditabrak. Mereka kemudian bergerak ke mobil ketiga, dan kemudian mereka menabraknya,” tambahnya.
Andres menegaskan bahwa Israel pasti mengetahui siapa WCK dan apa yang dilakukan mereka. IDF juga mengetahui keberadaan konvoi tersebut.
Dia meminta pemerintah AS dan negara asal setiap pekerja bantuan yang terbunuh untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
"Mereka menargetkan kami di zona dekonflik, di wilayah yang dikuasai IDF. Mereka mengetahui bahwa tim kami sedang bergerak di jalan itu dengan tiga mobil," katanya.
Para pekerja bantuan tewas usai konvoi mereka dihantam. Sebelumnya mereka mengawasi pembongkaran 100 ton makanan yang dibawa ke Gaza melalui laut.
Militer Israel menyatakan kesedihan yang mendalam atas insiden tersebut dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut hal itu tidak disengaja.
Pengungsi Palestina mengumpulkan makanan yang disumbangkan oleh sebuah badan amal sebelum berbuka puasa, pada hari pertama bulan suci Ramadhan, di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 11 Maret 2024. Foto: Mohammed Abed / AFP

Serangan Disengaja

Menurut Andres, mungkin ada lebih dari tiga serangan terhadap konvoi bantuan tersebut. Dia menolak pernyataan Israel dan AS yang mengatakan serangan itu tidak disengaja.
“Awalnya saya akan mengatakan dengan tegas tidak,” kata Andres ketika ditanya apakah dia menerima penjelasan tersebut.
“Bahkan jika kami tidak berkoordinasi dengan (Pasukan Pertahanan Israel), tidak ada negara demokratis dan militer yang dapat menargetkan warga sipil dan kemanusiaan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Merespons pernyataan Andres, juru bicara militer Israel turut menyebut insiden tersebut sebagai kesalahan besar. Dia mengatakan serangan itu tidak dilakukan untuk merugikan pekerja bantuan WCK.
Menurut Andres, AS perlu berbuat lebih banyak untuk menghentikan perang. Ia sempat berbicara dengan Presiden Joe Biden pada Selasa (2/4).
Dia mempertanyakan langkah pemerintahan Biden untuk memasok bantuan di Gaza sekaligus mempersenjatai Israel.
“Sangat rumit untuk dipahami. Amerika akan mengirimkan Angkatan Laut dan militernya untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan, namun pada saat yang sama senjata yang disediakan oleh Amerika membunuh warga sipil,” ungkapnya.