Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) Kanreg 3 Jawa Tengah dan DIY, Aman Santosa memastikan renovasi bangunan Cagar Budaya tersebut sudah dikoordinasikan dengan tim ahli dan Dinas Tata Ruang Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Aman menjelaskan, sebelum bagian kanopi teras tersebut ambruk pihaknya memang sudah merencanakan renovasi. Sebab, sudah ada tanda-tanda keretakan di salah satu pilar bangunan.
“Ini kan bangunan tua, memang kita sudah ada rencana renovasi. Tanda-tandanya keretakan di salah satu pilar, sekitar 1 mingguan,” kata Aman di lokasi, Selasa (28/7).
“Terus kemudian yang sini pun sudah dipasang pengaman karena memang mau diruntuhkan. Tapi sebelum diruntuhkan, diruntuhkan oleh alam sendiri,” ujar dia.
Aman mengatakan, rencana renovasi pada bangunan yang telah ditempati oleh OJK sejak tahun 2015 itu sebenarnya sudah lama. Namun, dipercepat lantaran ada pilar yang retak.
“Karena ini sudah gedung tua sudah kita pakai selama sejak tahun 2015. Memang udah rencana ini untuk renovasi, tapi kemudian dipercepat karena ada keretakan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bangunan yang ambruk merupakan gedung utama di kompleks kantor OJK tersebut. Di gedung tersebut sebelumnya digunakan sebagai kantor Kepala dan Wakilnya. Namun sudah dikosongkan.
“Yang di depan hanya (ditempati) saya dan pak wakil, jadi saya sudah pindah beberapa hari yang lalu ke gedung yang lain,” ujarnya.
Aman mengatakan, kerusakan diperkirakan hanya 10 persen dari total 8.000 meter persegi luas bangunan. Kerugian, kata Aman, ditaksir mencapai Rp 100 juta.
“Ini tidak akan pengaruhi operasional OJK. pelayanan seperti biasa dan ini akan segera kita renov koordinasi dengan distaru dan CB, dan akan kita kembalikan ke bentuk semula,” terangnya.
Gedung yang digunakan sebagai kantor OJK Kanreg 3 Jateng-DIY tersebut merupakan saksi kejayaan Raja Gula, Oei Tiong Ham, konglomerat Asia pada abad 19.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )