Kepala SMK Yadika 6 Ungkap Asal Api yang Membakar Sekolahnya

19 November 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi bangunan SMK Yadika 6 usai terbakar. Foto: Andesta Herli/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi bangunan SMK Yadika 6 usai terbakar. Foto: Andesta Herli/kumparan
ADVERTISEMENT
Gedung SMK Yadika 6 Kota Bekasi terbakar pada Senin (18/11) sore. Kepsek sekolah vokasi itu,Rellus Manurung, mengatakan kebakaran terjadi bermula dari salah satu ruangan di luar gedung.
ADVERTISEMENT
Menurut Rellus, dari situlah api kemudian merambat ke gedung A, tempat ratusan siswa kelas X tengah mengikuti proses pembelajaran.
“(Awal kebakaran) di ruang kecil itu, di luar gedung. Kemarin itu dibuat tempat menyimpan kursi meja,” ungkap Rellus di lokasi, Selasa (19/11).
Namun Rellus tak mau menjelaskan lebih lanjut soal penyebab kebakaran ini. Menurutnya, pihak kepolisian yang akan menyelidiki muasal api tersebut.
Para guru dan petugas sekolah berusaha memadamkan api yang menyala di salah satu ruangan gedung belajar SMK Yadika 6, Kota Bekasi. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
“Nanti olah TKP oleh polisi. Kita enggak berani ngomong itu,” ujarnya.
Pantauan kumparan, terdapat sebuah ruangan kecil yang berdempetan dengan Gedung A. Ruangan yang disebut pertama sekali terbakar itu, tampak hangus karena dilalap api.
Adapun Gedung A sendiri terdiri dari 4 lantai, dengan 35 ruangan di dalamnya. Ruangan di Gedung tersebut terdiri dari ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah serta laboratorium.
ADVERTISEMENT
Rellus mengatakan, tercatat 10 ruangan belajar ditambah ruangan kepala sekolah, ruangan guru dan laboratorium terdampak kebakaran.
Para guru dan petugas sekolah berusaha memadamkan api yang menyala di salah satu ruangan gedung belajar SMK Yadika 6, Kota Bekasi. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
“Ruang kelas belajarnya itu ada sebanyak 10 ruang belajar, yang lainnya ruang lab. Total ruangannya ada sekitar 18 tambah dengan 1 ruang guru, 1 ruang rapat, ruang kepsek, 1 lab bahasa, dan 1 ruang UP,” pungkasnya.
Akibat kebakaran ini, proses belajar mengajar harus diliburkan 3 hari. Tercatat 16 siswa dan guru luka-luka, dua di antaranya patah tulang kaki karena meloncat dari lantai 2, untuk menyelamatkan diri.