Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kepolisian Korsel Periksa Kantor Jeju Air dan Operator Bandara Muan
2 Januari 2025 12:56 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kepolisian Korea Selatan pada Kamis (2/1) mengungkapkan telah memeriksa Jeju Air 098590.KS dan operator Bandara Internasional Muan sebagai bagian dari investigasi kecelakaan pesawat yang menewaskan 179 penumpang dalam bencana penerbangan terburuk di negara itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Kepolisian provinsi Jeolla Selatan dalam sebuah pernyataan media mengungkapkan penyidik sedang menggeledah kantor operator dan otoritas penerbangan kementerian transportasi di barat daya kota Muan, serta kantor Jeju Air di Seoul.
Penyidik berencana untuk menyita dokumen dan materi yang terkait dengan pengoperasian dan perawatan pesawat, serta pengoperasian fasilitas bandara.
Juru bicara Jeju Air mengatakan pihaknya sedang mengecek situasi. Perusahaan operator bandara juga tidak segera menanggapi.
Pertanyaan yang diajukan ahli penerbangan mengenai apa yang menyebabkan ledakan yang mematikan itu difokuskan pada tanggul yang dirancang untuk menopang peralatan navigasi yang disebut terlalu kaku dan terlalu dekat dengan landasan pacu.
“Struktur yang kaku ini terbukti membawa bencana ketika pesawat yang tergelincir itu menghantam,” kata profesor teknik di University of Southern California, Najmedin Meshkati. Ia juga menambahkan antena navigasi yang dipasang pada “struktur beton yang sangat tangguh, bukan pada instalasi menara/tiang logam standar”.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan terhadap penerbangan Jeju Air juga sedang dilakukan dengan melibatkan pejabat Korea Selatan dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Badan Penerbangan Federal (FAA), dan Boeing BA.N selaku pembuat pesawat.
Yang masih belum terjawab adalah mengapa pesawat tidak menggunakan roda pendaratannya dan apa yang menyebabkan pilot tampaknya terburu-buru melakukan upaya pendaratan kedua setelah memberi tahu kontrol lalu lintas penerbangan bahwa pesawat mengalami tabrakan burung (bird strike) dan mengumumkan keadaan darurat.
Perekam data penerbangan pesawat, yang mengalami beberapa kerusakan, telah dibawa ke Amerika Serikat untuk dianalisis bekerja sama dengan NTSB.
Pelaksana tugas Presiden Choi Sang-mok mengatakan, penerimaan data dari rekaman suara di kokpit ke berkas audio direncanakan selesai pada Jumat (3/1). Data dari rekaman itu diharapkan dapat memberikan informasi penting menit-menit terakhir sebelum bencana terjadi.
ADVERTISEMENT
Pejabat kementerian transportasi pada Rabu (1/1) mengatakan mungkin akan sulit merilis rekaman suara ke publik karena akan sangat penting bagi penyelidikan yang sedang berlangsung.
Dalam rapat penanggulangan bencana, Choi mengatakan tindakan segera harus diambil jika inspeksi khusus terhadap semua pesawat Boeing 737-800 yang beroperasi di negara itu ditemukan masalah.
“Karena ada kekhawatiran publik terhadap model pesawat yang sama yang terlibat dalam kecelakaan itu, kementerian transportasi dan organisasi terkait harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap operasi pemeliharaan, pendidikan, dan pelatihan,” kata Choi.
Choi juga meminta polisi mengambil tindakan kepada siapa saja yang memposting pesan “jahat” dan berita palsu yang terkait dengan bencana di media sosial.
Jeju Air 7C2216 dengan rute Bangkok-Muan mendarat darurat dan melewati landasan pacu bandara regional, lalu meledak dan terbakar setelah menghantam tanggul.
ADVERTISEMENT
Dua awak pesawat yang duduk di bagian ekor berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat, tapi terluka.