Kepsek SD di Medan Dituding Gay, Orang Tua Demo Khawatir Anak Jadi Korban

23 Desember 2020 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orangtua siswa saat demo di depan SD, di Medan, tuntut kepala sekolah mundur lantaran diduga homo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Orangtua siswa saat demo di depan SD, di Medan, tuntut kepala sekolah mundur lantaran diduga homo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Puluhan orang tua siswa berunjuk rasa di depan salah satu sekolah dasar (SD) negeri di Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Rabu (23/12). Mereka menuntut kepala sekolah di sekolah itu mundur dari jabatannya karena diduga gay.
ADVERTISEMENT
Para orang tua khawatir, anaknya menjadi korban kejahatan seksual. Para orang tua membentangkan poster bertuliskan, "Lindungi anak-anak kami jangan tunggu sampai ada korban," tulis isi poster yang mereka bawa.
Salah satu orang tua siswa, Raiman mengatakan, isu ini awalnya mencuat pada April 2020 lalu. Kasusnya sempat jadi perbincangan di media sosial.
"Kasus ini sudah lama, bulan 4 kemarin sudah viral di Facebook yang mengungkap bagaimana hubungan (Kepsek) dan teman prianya," ujar Raiman kepada wartawan.
Selanjutnya kata, Raiman setelah itu para guru, lurah dan camat berembuk soal kasus ini. Raiman mengatakan kepsek itu dan teman prianya bahkan mengaku sudah saling berhubungan badan. Pengakuan itu disampaikan langsung di hadapan orang tua murid.
ADVERTISEMENT
" Dia mengaku punya hubungan sejenis dengan, dia melakukan hubungan beberapa kali tapi katanya dia khilaf, dia tak mau dibilang homo, saya laki-laki. (Ya) itu terserah mereka. Tapi bagi kita, kita ketakutan, karena di FB (Facebook), itu dikatakan dia sudah bukan hanya sekali, tapi beberapa kali (melakukannya), dengan laki-laki lain," ujar Raiman.
Ketakutan lainnya, kata Raiman adanya CCTV sekolah yang diarahkan ke kamar mandi.
"Jadi ini bentuk ketakutan kita, jangan sampai anak kami (jadi) korban. Jadi semua ini, kita kumpulkan orang tua murid, semua hampir 300 orang menandatangani, tidak menghendaki," ujarnya
"Dia bilang mau mundur tapi sampai saat ini tidak mundur dan pindah. Padahal surat pengunduran diri nya sudah dibuat bulan Juli tanggal 17," tambah Raiman.
ADVERTISEMENT
Kata Raiman kekhawatiran kian memuncak lantaran kepsek yang bukan staf pengajar, ternyata juga kerap datang ke sekolah.
"Dengan orang dewasa saja berani apalagi sama anak-anak. Apalagi sudah beberapa kali masuk ke sekolah ini, para guru tahu dan sudah dikenalkan," tuturnya
Kadis Pendidikan Kota Medan Adlan saat dikonfirmasi irit bicara. Namun dia berjanji akan menindaklanjuti kasus ini.
"Terima kasih informasinya, (akan) ditindaklanjuti,"ujar Adlan, kepada kumparan.