Kepsek SD Indramayu: Pelaku & Korban Bully Suka Bercanda, yang Ini di Luar Nalar

7 Maret 2024 18:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sekolah SDN 3 Karangsong, Budiman Paningkas. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sekolah SDN 3 Karangsong, Budiman Paningkas. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Sekolah SDN 3 Karangsong di Indramayu, Jawa Barat, Budiman Paningkas, mengatakan pelaku dan korban perundungan di sekolahnya merupakan teman satu grup permainan. Para siswa SD itu juga bertetangga di lingkungan rumahnya.
ADVERTISEMENT
"Teman sekelas, anak-anak yang di-bully itu satu kelas, yaitu kelas lima," kata Budiman saat ditemui di sekolah, Kamis (7/3).
Pelaku dan korban, kata Budiman, juga kerap bercanda, bertengkar lalu kembali berbaikan. Namun, kali ini candaan mereka sudah di luar batas.

Kejadian di luar sekolah

Kejadian bullying itu tidak terjadi di sekolah, tetapi dilakukan di madrasah (tempat mengaji) yang letaknya di seberang sekolah sekitar 50 meter, Sabtu (24/2). Tiga pelaku mengajak korban ke sana saat jam istirahat, usai pelajaran olah raga.
Saat kejadian, ruang di madrasah sedang kosong, sebab aktivitas mengaji baru dimulai pukul 13.00 WIB.
Dua pelaku melakukan aksi bullying dengan menendang dan menelanjangi korban. Sedangkan satunya bertugas merekam. Alasan pelaku melakukan bullying karena kesal terhadap korban yang mengejek sepeda pelaku dijual.
ADVERTISEMENT
Video kekerasan ini kemudian viral di medsos.
"Penyebab di-bully akibat candaan aja. Bercandaan sama temannya masalah sepeda dijual gitu," kata Budiman.
Kelas yang jadi lokasi peristiwa perundungan anak SD di Indramayu. (6/3/2024). Foto: Dok. kumparan
Para guru baru mengetahui kejadian itu pada Rabu (28/2) dari laporan teman korban. Pihak sekolah lalu memanggil orang tua korban dan pelaku yang melakukan perundungan untuk dilakukan mediasi. Sementara satu siswa lagi yang bertugas merekam video tidak dipanggil.
"Kami kumpulkan semua dan kami memediasikan dan pada saat itu sudah ada saling bermaaf-maafan dan saling menerima. Tetapi pihak pamannya itu tidak merasa terima, pada akhirnya pamannya ini (mau) melaporkan langsung ke pihak kepolisian," kata Budiman.

Korban dan pelaku sudah kembali sekolah

Budiman mengatakan, usai kejadian, korban dan pelaku sudah bermain bersama kembali. Bahkan menurutnya, psikologis kedua pihak tidak terganggu.
ADVERTISEMENT
"Psikologis anak sendiri, sebetulnya anak-anak itu, tuh, karena mentalnya sudah mental terbiasa kayaknya, jadi kayaknya sudah tidak ada efek jera sebetulnya," katanya.
SDN Karangsong 3 Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Foto: kumparan
Apalagi, kata Budiman, pelaku dan korban masuk dalam pantauan sekolah karena termasuk anak yang susah disiplin. Dia juga meminta kepada wali kelas untuk lebih ketat mengawasi mereka.
"Untuk menanggulangi pem-bully-an ini, kami sudah menegaskan kepada guru-guru agar tiap hari selalu memantau anak-anak," kata Budiman.
"Agar peristiwa bullying ini tidak terjadi kembali di sekolah, intinya kami akan memperketat pengawasan terhadap anak didik kami," pungkasnya.

Polres Indramayu lakukan trauma healing

Bimbingan Masyarakat (Bimas) Polres Indramayu mendatangi SDN 3 Karangsong Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/3).
Kasat Bimas AKP Suprihati Setyaningsih didampingi Kapolsek Indramayu AKP Indrie Hapsari mengatakan, pihaknya memberikan informasi dan edukasi kepada anak-anak terkait perundungan terhadap temannya dan untuk mencegah terjadi perundungan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
“Kita memberikan edukasi apa efek jeranya, apa hukumannya jika mereka melakukan tindakan itu,” kata Suprihati.
Anggota Satuan Bimas Polres Indramayu saat melakukan Trauma Healing Kepada Murid SDN 3 Karangsong Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. (7/3/2024) Foto: kumparan
Pihaknya juga memberikan trauma healing agar tidak terganggu dengan kasus bullying ini. Polisi juga memberikan motivasi agar para siswa selalu belajar dan belajar supaya tercapai cita-cita mereka.
“Sedangkan untuk mental anak-anak, saat ini kita ajak nyanyi, diajak joget, mudah-mudahan mereka bisa melupakan sejenak apa yang terjadi pada korban bullying,” ujarnya.

Jadi perhatian Pemkab Indramayu

Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DisdukP3A) Indramayu juga mengunjungi SDN 3 Karongsong pada Rabu (6/3/2024).
Plt DisdukP3A Indramayu, Indra Mulyana, mengatakan, baik korban maupun pelaku sudah berteman kembali.
ADVERTISEMENT
Indra menyampaikan, kejadian perundungan ini sangat disayangkan dan tentu tidak diharapkan oleh semua pihak. Kejadian ini akan menjadi atensi bagi Pemkab.
“Sosialisasi pun akan dilakukan lebih masif lagi. Tidak hanya menyasar kepada anak didik saja, melainkan juga kepada orang tua dan pihak sekolah,” katanya.
Plt DisdukP3A Indramayu, Indra Mulyana saat wawancara di SDN 3 Karangsong Kabupaten Indramayu. (6/3/2024) Foto: kumparan
Indra menegaskan, orang tua diminta untuk dapat mengedukasi anak-anak mereka di rumah agar terhindar dari perilaku-perilaku yang tidak terpuji.
Begitu pula pihak sekolah, kata dia, harus bisa lebih mengawasi lagi murid-murid terutama jika jam kegiatan belajar mengajar (KBM) masih berlangsung.
"Kasus-kasus bullying ini harus kita antisipasi," ujar dia.

Jadi Evaluasi Se-Kabupaten Indramayu

Sementara itu, Plt Disdikbud Indramayu, Ahmad Syadali, prihatin atas kasus perisakan ini.
"Dengan kondisi ini kita tugaskan kepala sekolah dan pengawasannya memperketat lagi pengawasan. Jangan sampai lalai terutama di jam-jam KBM karena itu tanggung jawabnya di sekolah," ujarnya.
Plt Disdikbud Indramayu, Ahmad Syadali. (6/3/2024) Foto: kumparan
Syadali menyampaikan, beragam upaya sebenarnya sudah dilakukan dengan menyebarkan poster stop bullying di setiap sudut sekolah. “Termasuk membentuk karakter anak dengan kegiatan mengaji dan lain sebagainya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini, kata Syadali, akan menjadi evaluasi, tidak hanya di SDN 3 Karangsong, tapi harus menjadi evaluasi bagi seluruh sekolah yang ada di Indramayu.
Di sisi lain, Disdikbud Indramayu tidak akan memberikan sanksi kepada sekolah atas peristiwa yang menjadi berita nasional ini.
"Sebetulnya bukan sanksi, tapi kami minta pola pengawasan ditingkatkan lagi. Ini jadi bahan evaluasi," pungkas Syadali.