Kepsek SMK Lingga Kencana soal Biaya Rp 800 Ribu: Include Kenang-kenangan Guru

14 Mei 2024 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sekolah SMK Lingga Kencana, Sarojih saat dijumpai di kantornya, Selasa (14/5/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sekolah SMK Lingga Kencana, Sarojih saat dijumpai di kantornya, Selasa (14/5/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala sekolah SMK Lingga Kencana Depok, Sarojih, mengungkap rincian biaya yang dikeluarkan siswa untuk acara perpisahan kelas XII di Bandung. Biaya Rp 800 ribu yang dikeluarkan siswa tidak semuanya untuk akomodasi.
ADVERTISEMENT
"Yang saya tahu itu untuk kegiatan tour itu Rp 700 (ribu), oh, Rp 800 (ribu) mungkin kenang-kenangan guru, include kenang-kenangan guru. Yang Rp 700 (ribu) biayanya untuk kegiatan perpisahan dan wisuda mungkin. Perjanjian dengan travel itu Rp 600 (ribu), yang Rp 100 (ribu) untuk akomodasi (panitia) perpisahan," sebut Sarojih kepada wartawan di kantornya Selasa (14/5).
Jalan-jalan perpisahan yang berlangsung pada 10-11 Mei 2024 itu berujung tragedi. Salah satu bus rombongan kecelakaan di Subang pada Sabtu (11/5), 11 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Sarojih menjelaskan ada 122 siswa yang ikut dalam perpisahan itu. Namun, 12 orang di antaranya adalah murid yatim, sehingga mereka mendapatkan subsidi dari sekolah lantaran tidak mampu membayar biaya perpisahan.
ADVERTISEMENT
Selain murid, ada 28 guru yang ikut serta. Empat di antaranya adalah panitia yang merupakan wali kelas, salah satunya, Supra Yogi (65), yang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Supra, kata Sarojih, menjadi bagian panitia yang ikut merapatkan acara perpisahan itu. Ia salah satu yang menyepakati penggunaan jasa travel Will In Tour.
Petugas memeriksa bagian dalam bus pasca kecelakaan yang menewaskan 11 orang, menurut polisi setempat, di Subang, Jawa Barat (11/5/2024). Foto: Timur Matahari / AFP
"Panitia itu ada dari kelas XII salah satunya, almarhum. Ya kita kan dari pihak kepala sekolah, 'Pak Oji gimana kalau kita pakai yang kemarin, karena kemarin anak-anak pun merasakan pelayanannya cukup lumayan gitu ya'. Ya, silakan. Saya bilang gitu," terangnya.
Sebelumnya sekolah itu menggunakan travel Will In Tour untuk kegiatan kunjungan industri ke Garut pada 2023. Saat itu acara berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Karena di tahun 2023 itu kita menggunakan travel yang sama. 2023 ketika kita kunjungan industri, itu kita menggunakan travel tersebut dengan yang sama," ujar Sarojih.
Pengalaman baik itu yang membuat pihak sekolah percaya dengan Will in Tour untuk kembali mengatur kegiatan mereka. Semua urusan akomodasi dipercayakan ke pihak travel, termasuk penggunaan bus.
"Begini, kalau untuk bus itu memang dari pihak travel lah yang menyediakan itu. Kalau kami hanya tinggal berangkat, baik penginapan apa segala macamnya itu dari travel. Sepertinya enggak (survei bus sebelum berangkat) karena kita mempercayakan itu kepada pihak travel. Kami mempercayakan penuh," tutur Sarojih.