Kepsek SMK NU 3 Kaliwungu: Tak Ada Pemukulan pada Guru, Murni Bercanda

12 November 2018 12:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bullying. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bullying. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Salah seorang guru di SMK NU 03 Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah, Joko Susilo, diduga mendapat tindakan perundungan (bullying) dari sejumlah murid saat kegiatan belajar mengajar. Video yang tersebar di media sosial memperlihatkan Joko tengah diejek, didorong, dan ditendang, meskipun Joko sempat melawan, bahkan sepatunya melayang.
ADVERTISEMENT
Kepala SMK NU 03 Kaliwungu, Muhaidin, telah mengklarifikasi kasus ini. Meski mengakui peristiwa itu memang terjadi pada Kamis, 8 November 2018, Muhaidin membantah terjadi tindak bullying di sekolahnya. Bantahan itu lantas diunggah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam akun Twitter-nya.
"Soal video di SMK NU 3 Kendal, Pimpinan Maarif Pusat memberikan info seperti ini. Bupati Kendal juga telah memantau langsung. Semoga bisa mengklarifikasi kejadian itu. Semua harus belajar. Demikian juga soal reaksi di media sosial, kita harus hati-hati," cuit Ganjar.
Dalam video klarifikasi, Muhaidin membacakan pesan dari pihak sekolah, didampingi Joko Susilo yang duduk di samping kiri.
Berikut penjelasan Muhaidin.
Pada Kamis, 8 November 2018, kegiatan belajar mengajar di kelas 10 TKR mulai jam ke- 4 sampai jam ke-8, atau pukul 9.15 WIB sampai 13.20 WIB, adalah mata pelajaran Gambar Teknik Otomotif yang diampu oleh Bapak Joko Susilo.
ADVERTISEMENT
Pada jam 13.00 WIB menjelang berakhirnya pelajaran tersebut , anak-anak ramai, bercanda, ada yang saling melempar kertas, dan salah satu kertas tersebut ada yang mengenai Pak Joko.
Selanjutnya, Pak Joko meminta anak-anak untuk mengaku siapa yang melempar kertas tersebut, tidak ada yang mengaku.
Tapi justru beberapa anak maju ke depan untuk bercanda atau guyonan dengan harapan Pak Joko tidak marah-marah, karena pada dasarnya Pak Joko adalah guru yang suka bercanda dengan anak-anak pada saat pembelajaran.
Tindakan tersebut ditanggapi reaktif oleh Pak Joko dengan melakukan gerakan seperti orang berkelahi sehingga membuat anak-anak semakin mendekati Pak Joko sambil tertawa, menyentuh bagian tubuh Pak Joko.
Dan inilah yang berkesan seolah-olah terjadi tindakan pemukulan dan pengeroyokan terhadap Pak Guru. Setelah kejadian itu, pelajaran dilanjutkan kembali dan diakhiri dengan doa bersama.
ADVERTISEMENT
Ini membuktikan bahwa peristiwa itu murni guyonan anak-anak dan tidak ada tindakan pemukulan terhadap guru.
Yang berikutnya video yang beredar dari peristiwa guyonan tadi ternyata ada salah satu siswa yang merekam dan dimasukkan dalam WA. Dan menurut anak hanya berlangsung selama 1 menit, setelah video dihapus.
Dalam video itu guru Joko Susilo hanya diam saja.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pendidikan Ma'árif NU KH Arifin Junaidi tetap meminta SMK NU 3 Kaliwugu untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di sekolah antara guru dan murid. Kepala sekolah hendaknya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan sebaik-baiknya.
Dikutip dari situs maarif-nu.or.id, Arifin Junaidi, berharap masalah di SMK NU 3 Kaliwungu diselesaikan secara win-win solution dan tidak ada pihak yang dirugikan.
ADVERTISEMENT
Tanggapan Polisi
Kasus ini mendapat perhatian Polda Jawa Tengah. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Agus Triatmaja menyebut tak menutup kemungkinan pihaknya untuk menyelidiki kasus ini secara kekeluargaan.
"Sementara kasus ini ditangani oleh Polres Kendal. Kita masih meminta keterangan dari saksi-saksi terkait insiden ini," kata Agus saat dihubungi kumparan.
Sementara, saat dikonfirmasi ke pihak sekolah, Kapolsek Kaliwungu AKP Akhwan Nadzirin menyebutkan menyebutkan bahwa anak didik Muhaidin tidak melakukan tindakan merundung, melainkan hanya sebatas candaan.
"Dari keterangan awal yang didapat, tidak ada pengeroyokan dan penganiayaan, namun itu candaan yang melebihi batas kewajaran," kata Akhwan dalam keterangan tertulisnya.