Kepsek Ungkap Terduga Pelaku Bullying di SMA 70 Sempat Mau Buat Geng

18 Desember 2024 17:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perundungan (dibully) atau bullying. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perundungan (dibully) atau bullying. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan bullying yang terjadi di SMA 70 Jakarta Selatan masih diselidiki polisi. Terbaru Kepala SMA 70 Sunaryo mengungkapkan terduga pelaku pernah ingin membuat geng.
ADVERTISEMENT
Hal ini ia sampaikan usai menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Motifnya saya sih kurang begitu paham ya, motifnya sih, kalau dari perjanjian yang pernah dibuat oleh si pelaku, dia pernah ingin membuat geng gitu kan," ujar Surnaryo kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (18/12).
Sunaryo mengatakan, pihak sekolah telah mengetahui rencana tersebut. Pencagahan telah dilakukan.
"Itu kan tadi salah satu kemungkinan ya kan. Pernah kita BAP, anak itu pernah ada ingin membentuk geng makanya segera kita cegat," ujarnya.
Pihak sekolah telah 'memindahkan' 5 siswa SMA 70 Jakarta Selatan yang diduga terlibat bullying tersebut. Adapun kasus bullying itu terjadi pada 28 November 2024.
Selain kepala sekolah, polisi telah memeriksa orang tua korban dan korban. Hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT

Kasus Bullying

Kasus dugaan bullying ini dilaporkan orang tua korban pada 4 Desember 2024 ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan itu teregister dengan nomor laporan LP/B/3769/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
Berdasarkan laporan yang diterima polisi, dugaan penganiayaan terjadi pada Kamis (28/11).
Pada awalnya, korban yang merupakan siswa kelas X, dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah. Setibanya di lokasi, tangan korban ditarik oleh seorang senior.
Keduanya lalu terlibat cekcok di dalam toilet, hingga terduga pelaku yang diduga tersulut emosi, memukul tubuh korban hingga membuatnya terjatuh.
Korban kemudian diminta berdiri kembali, tetapi kembali menjadi korban kekerasan oleh teman-teman terduga pelaku yang sudah berada di sekitar toilet.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sepatu dan telepon seluler (ponsel) juga diambil oleh para pelaku. Akibatnya, korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
Pelaku yang dilaporkan adalah seorang kakak kelas korban berinisial F, yang saat ini duduk di kelas XII.