Kepulauan Solomon Teken Pakta Keamanan Kontroversial dengan China

19 April 2022 18:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara operasi penebangan di Kepulauan Solomon. Foto: Alessio Bariviera/Global Witness via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara operasi penebangan di Kepulauan Solomon. Foto: Alessio Bariviera/Global Witness via REUTERS
ADVERTISEMENT
China mengkonfirmasi telah menyegel sebuah pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada Selasa (19/4/2022).
ADVERTISEMENT
"Para Menteri Luar Negeri China dan Kepulauan Solomon secara resmi menandatangi perjanjian kerangka kerja sama keamanan baru-baru ini," kata Jubir Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada sebuah konferensi pers.
Kesepakatan ini telah menjadi subyek kekhawatiran pemerintah Barat dan sejumlah negara kepulauan Pasifik lainnya untuk beberapa pekan. Pasalnya, kesepakatan ini ditakuti akan digunakan China untuk memulai pijakan militernya di Pasifik Selatan.
Rancangan awal perjanjian itu bocor bulan lalu, mengejutkan seluruh kawasan sekitar Kepulauan Solomon termasuk Australia dan Selandia Baru. Menurut rancangan itu, polisi bersenjata Tiongkok dapat dikerahkan atas permintaan Kepulauan Solomon guna menjaga ketertiban sosial.
Menteri Luar Negeri China, Wang Wenbin. Foto: Tiangshu Wang/Reuters
Meski Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare sudah menjamin ia tidak berniat untuk mengizinkan China membangun pangkalan militer, Washington tetap was-was atas kabar ini.
ADVERTISEMENT
"Sifat luas dari perjanjian keamanan ini membuka pintu untuk pengerahan pasukan militer RRT (Pasukan Tim Respons Cepat) ke Kepulauan Solomon," ujar Jubir Kementerian Luar Negeri AS Ned Price pada Senin (18/4/2022).
Manasseh Sogavare terpilih jadi Perdana Menteri kepulauan Solomon. Foto: AFP/Robert Taupongi
Gedung Putih mengirim delegasi tingkat tinggi ke Kepulauan Solomon pekan ini untuk membahas keprihatinannya, serta membuka kembali Kedutaan AS di Honiara. Ada pun Menteri Pembangunan Internasional Australia dan Pasifik Zed Seselja yang mengunjungi Honiara demi membujuk Sogavare untuk tidak menandatangani kesepakatan.
Wang menanggapi kelakuan negara-negara Barat ini sebagai berlebihan, dan membesar-besarkan ketegangan yang tidak perlu. Ia menekankan kerja sama China-Solomon ini adalah sesuatu yang lumrah antara dua negara berdaulat dan merdeka.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Asia tetap menyerukan kekhawatiran atas kehadiran China di Pasifik yang semakin menguat. Kepulauan Solomon, yang berpenduduk 800.000 jiwa, telah dilanda kerusuhan politik dan sosial beberapa tahun terakhir.
Orang-orang berjalan melalui jalan-jalan yang dijarah di Chinatown di Honiara, Kepulauan Solomon, Jumat (26/11). Foto: Piringi Charley/AP Photo
November silam, sekelompok pengunjuk rasa berupaya untuk menyerbu parlemen dan mengamuk selama tiga hari, memakan korban jiwa dan membakar sebagian besar Pecinan Honiara.
ADVERTISEMENT
Selain diakibatkan oleh kemiskinan, kerusuhan ini turut dipicu oleh angka pengangguran yang kian meningkat, serta sentimen anti-China yang semakin nyata.