Keputusan KTT di Jakarta: Myanmar Tak Jadi Ketua ASEAN 2026, Diganti Filipina

5 September 2023 20:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di sesi retreat KTT ASEAN. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di sesi retreat KTT ASEAN. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Myanmar tidak akan memimpin ASEAN pada 2026 mendatang. Keputusan itu merupakan buntut dari kudeta berujung krisis di Negeri 1000 Pagoda.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, keputusan diambil sebagai salah satu hasil Leaders Retreat KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Selasa (5/9). Seluruh pemimpin negara anggota ASEAN setuju atas keputusan tersebut.
"Keketuaan ASEAN 2026 akan dipegang oleh Filipina, dan ASEAN berkomitmen untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan," kata Retno di Jakarta Convention Center.
Pengunjuk rasa anti-kudeta menggunakan alat pemadam kebakaran untuk mengurangi dampak gas air mata yang ditembakkan oleh polisi anti huru hara di Yangon, Myanmar, Selasa (9/3). Foto: AP Photo
2026 sebenarnya jatah Myanmar memimpin ASEAN. Kepemimpinan ASEAN dilakukan secara rotasi sesuai abjad.
Retno menambahkan, keterwakilan Myanmar pada setiap pertemuan ASEAN masih akan dipegang level non-politik.
Staf Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Kawasan, I Gede Ngurah Swajaya, pada kesempatan tidak menampik bahwa perpindahan keketuaan ASEAN dari Myanmar ke Filipina adalah bentuk dorongan karena mandeknya lima poin konsensus (5pc).
ADVERTISEMENT
5 pc merupakan rekomendasi ASEAN yang dikeluarkan pada KTT darurat di Jakarta demi membahas krisis Myanmar. 5pc diharapkan dapat membantu Myanmar keluar dari krisis.
Menlu Retno Marsudi memberi sambutan saat pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9). Foto: ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Rommy Pujianto
"Silakan terjemahkan demikian. Ini kan keputusan penting, mereka (Myanmar) enggak boleh ikut KTT dan AMM. kedua, ada keputusan yang seharusnya mereka jadi ketua, sekarang jadi Filipina," jelas Ngurah.
Myanmar jatuh ke dalam krisis usai kudeta pada 2021 lalu. Kudeta berujung krisis yang menyebabkan ribuan nyawa warga Myanmar melayang. Korban jiwa mayoritas adalah warga sipil.