Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Kerangka Manusia Ditemukan di Benteng Keraton Yogya, Ada Tulang Kuda Juga
10 Agustus 2023 15:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Penemuan benda diduga tengkorak manusia di proyek revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta beberapa hari lalu masih didalami polisi. Info yang diterima polisi, ditemukan juga tulang hewan berjenis kuda.
ADVERTISEMENT
"Infonya itu, gabung sama ada kerangka kuda," kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja melalui sambungan telepon, Kamis (10/8).
Polisi belum bisa memastikan identitas tulang belulang yang ditemukan. Selain itu, tak ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.
"Kemungkinan (kerangka lama)," katanya.
"Sudah remuk itu. Begitu diangkat remuk. Hancur," jelasnya.
Sultan Ground
Sebelumnya, benda diduga kerangka ini ditemukan di proyek revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta di Jalan Suryomentaraman Wetan, RT 55, RW 14, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Senin (7/8). Temuan itu kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.
"Saya lihat dari status (WA) warga, bahwa ditemukan (benda diduga) tengkorak. Lalu saya koordinasi dengan RT setempat ternyata memang benar (ada penemuan)," kata Ketua RW 14 Kurniawan di lokasi.
ADVERTISEMENT
Benda diduga tengkorak ini ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB di kedalaman 1,5 meter. Bentuknya kepala utuh hingga setengah badan.
"Setengah badan tapi, setengahnya lagi masih terpendam," jelasnya.
Kurniawan mengatakan, menurut cerita orang tuanya, dahulu pada tahun 1970 lokasi ini berbentuk pekarangan dan kemungkinan kerap dijadikan pemakaman.
"Di sini masih banyak kuburan di dalam rumah tetapi kopen (terawat). Ada beberapa di sebelah sana, rumahnya masih ada kuburan," ceritanya.
Penemuan benda diduga kerangka manusia juga bukan kali ini saja. "Kemarin di utara juga ada tetapi hanya nggak utuh," jelasnya
Dia menjelaskan lahan ini merupakan tanah kasultanan atau Sultan Ground. Dahulu warga diberikan magersari atau hak adat untuk menggunakan tanah ini sebelum direvitalisasi.
ADVERTISEMENT
"Ini Sultan Ground kalau proyeknya mau dijadikan namanya Margi Inggil," imbuhnya.