Kerangka Manusia Ditemukan di Jurang di Humbang Hasundutan, Sumut

Polisi saat melakukan cek TKP penemuan tengkorak manusia di jurang Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatera Utara, Selasa (9/8/2022). Foto: Polres Humbang Hasudutan

Kerangka manusia ditemukan di jurang di Desa Nagasaribu III Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut, Selasa (9/8). Polisi masih menyelidiki identitas tengkorak tersebut.

Kapolres Humbang Hasundutan AKBP Achmad Muhaimin mengatakan, sekitar pukul 14.00 WIB, warga bernama Indra Nababan, hendak memancing ke Sungai Hopo. Dia lalu melihat tulang belulang di pinggir sungai.

“Pukul 18.00 WIB, saksi tersebut kembali ke rumah dan belum memberitahukan kepada masyarakat karena saksi menduga bahwa tulang belulang tersebut adalah tulang belulang hewan,” kata Achmad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/8).

Keesokan harinya, saksi kembali ke lokasi kejadian untuk memancing. Karena merasa curiga, saksi memberitahu warga yang selanjutnya melaporkan kejadian ke polisi.

Achmad menerangkan, polisi menerima informasi penemuan kerangka itu sekitar pukul 11.30 WIB.

“Selanjutnya personel Polres Humbahas dan personel Polsek Lintongnihuta turun ke lokasi melaksanakan cek TKP pada pukul 12.30 WIB,” kata Achmad.

Polisi saat melakukan cek TKP penemuan tengkorak manusia di jurang Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatera Utara, Selasa (9/8/2022). Foto: Polres Humbang Hasudutan

Kerangka manusia itu berada di bawah jurang terjal dan berjarak sekitar 500 meter tepatnya di pinggir Sungai Hopo.

“Yang ditemukan berupa tengkorak kepala, rahang bawah, tulang kaki, tulang tangan, tulang jari dan tulang pinggul. Di TKP juga ditemukan celana dalam laki-laki warna hijau merek Crocodile,” ujar Achmad.

"Polisi juga menemukan kaus lengan panjang bertuliskan BBNY dan celana panjang warna abu-abu dalam keadaan robek berjarak sekitar 30 meter dari penemuan tulang belulang,” tambah Achmad.

Kerangka manusia itu sudah dibawa ke RS Umum Dolok Sanggul.

“Ini untuk dilakukan identifikasi oleh dokter forensik, lalu mencari identitas korban, berkoordinasi dengan Polres sekitar, lalu kemudian melakukan proses lidik [penyelidikan] atau sidik [penyidikan],” kata Achmad.