Keraton Solo Sudah Cabut Gelar Bangsawan Gus Samsudin Sejak 2 Tahun Lalu

1 Maret 2024 15:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsudin atau Gus Samsudin usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim atas kasus video ajaran sesat membebaskan tukar pasangan meski berstatus suami-istri, Kamis (29/2/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Samsudin atau Gus Samsudin usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim atas kasus video ajaran sesat membebaskan tukar pasangan meski berstatus suami-istri, Kamis (29/2/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat telah mencabut gelar bangsawan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Samsudin Jadab atau Gus Samsudin sejak dua tahun lalu. Samsudin baru-baru ini viral dengan videonya yang diduga ajaran sesat bebas tukar pasangan.
ADVERTISEMENT
“Sudah kita cabut kekancingannya (gelar bangsawan). Begitu dulu ternyata mereka (Gus Samsudin) tidak berubah sikap (kasus viral pengajian) kita cabut sejak lama,” kata menantu Paku Buwono XIII, Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi, saat dihubungi kumparan, Jumat (1/3).
Eddy bercerita, gelar bangsawan tersebut awalnya diberikan kepada Samsudin atas usulan tokoh masyarakat di Malang, Jawa Timur. Tokoh itu memang ditugaskan oleh Keraton Surakarta untuk menyeleksi siapa yang cocok mendapatkan gelar bangsawan.
"Sudah kita tegur supaya melakukan komunikasi [dengan Gus Samsudin], ternyata tidak ada perubahan [sikap kontroversialnya]. Lalu ya sudah, kita cabut [gelar bangsawannya]," jelas Eddy.
Saat gelar itu dicabut, Samsudin sebenarnya juga mendapatkan surat peringatan pertama dari Keraton Surakarta. Namun Eddy tak menjelaskan kontroversi apa yang membuat surat itu dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
"Dapat peringatan pertama, langsung cabut karena kejadiannya, istilahnya, luar biasa atau extraordinary. Kita tidak menunggu peringatan kedua dan ketiga," tutur Eddy.
Eddy berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi pihaknya untuk lebih selektif lagi dalam memberikan gelar bangsawan kepada warga. Apalagi ternyata usulan dari daerah terkadang masih kurang selektif.
"Dia [Samsudin] juga merasa malu dengan sikapnya sehingga minta dikeluarkan," tutup Eddy.

Ajaran Sesat Tukar Pasangan

Samsudin atau Gus Samsudin (tengah) usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim atas kasus video ajaran sesat membebaskan tukar pasangan meski berstatus suami-istri, Kamis (29/2/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Gus Samsudin, pengasuh pemilik Pondok Pesantren Salaf Nurusy Syifa' Nusantara (yang dulu bernama Padepokan Nur Dzat Sejati), di Blitar, Jawa Timur, ini sebelumnya bikin heboh dengan video ajaran sesat yang memperbolehkan tukar pasangan meski berstatus suami-istri.
Dalam video itu terlihat seorang pria mengenakan jubah hijau merah sedang berbicara di atas sofa dan didampingi oleh seorang pria berjubah hijau. Di bawahnya terlihat seorang perempuan mengenakan baju syar'i dan cadar hitam. Ada juga beberapa laki-laki duduk melingkar.
ADVERTISEMENT
Pria berjubah hijau merah itu lalu mempersilakan seorang pria memegang dan meraba perempuan bercadar itu.
"Silakan sudah, halal. Dijamin nanti saksinya saya. Di sana saya yang tanggung jawab. Pokoknya semua dijamin masuk surga kalau mengikuti saya ini," ujar pria yang memakai jubah berwarna hijau merah.
Akibat video itu, Samsudin dan dua orang krunya ditangkap Polda Jatim. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menyebut ketiganya langsung dibawa ke Polda Jatim untuk diperiksa pada Kamis (29/2) lalu. Samsudin juga dijemput paksa agar tak kabur.
"Jadi begini, saudara Samsudin ini kan dikhawatirkan akan melarikan diri dan menghambat penyidikan, sehingga dilakukan upaya penjemputan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim," terang Dirmanto.
Dari penyelidikan itu, diketahui Samsudin Cs memang sengaja membuat konten tersebut dengan tujuan menaikkan jumlah penonton dan subscribers di akun mereka.
ADVERTISEMENT