Keraton Yogya Sambut HUT RI Lewat Gendhing Gati Mardika Ciptaan Sultan HB X

17 Agustus 2020 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keraton Yogyakarta meluncurkan album Gendhing Gati volume 1, di Keraton Yogyakarta, Senin (17/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Keraton Yogyakarta meluncurkan album Gendhing Gati volume 1, di Keraton Yogyakarta, Senin (17/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Keraton Yogyakarta meluncurkan album Gendhing Gati volume 1. Dalam album tersebut, terdapat satu gendhing (gending; lagu) bertema kemerdekaan yaitu Gendhing Gati Mardika yang diciptakan Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X.
ADVERTISEMENT
Penghageng KHP Kridhomardowo, KPH Notonegoro, menjelaskan album Gendhing Gathi ini diluncurkan untuk berbagi pengalaman dengan masyarakat secara luas di momen HUT ke-75 RI. Terlebih ada kolaborasi antara alat musik tradisional Jawa dengan alat musik barat.
Total ada 17 Gendhing dalam album tersebut. 16 merupakan rekaman lama dan satu yaitu Gendhing Gati Mardika merupakan rekaman baru. Pemutaran gendhing ini tetap mematuhi protokol kesehatan, para wiyaga atau pemain alat musik karawitan turut memakai masker.
"Gendhing Gati sendiri kalau di keraton sejarahnya sudah panjang sudah ratusan tahun. Jadi memang kami berbagi pengalaman," kata Notonegoro di Keraton Yogyakarta, Senin (17/8).
Keraton Yogyakarta meluncurkan album Gendhing Gati volume 1, di Keraton Yogyakarta, Senin (17/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menantu Sultan HB X tersebut menjelaskan Gendhing Gati Mardika secara langsung diciptakan Sultan HB X. Total waktu pengerjaannya mencapai 3 bulan, termasuk rekaman.
ADVERTISEMENT
"Seperti yang tadi disaksikan Gendhing Gati Mardika yang diciptakan Ngarso Dalem (Sultan HB X) ini terasa sekali kolaborasi antara alat musik tradisi gamelan dengan instrumen barat. Utamanya ada irama yang polyhonic juga di mana melodi pada alat tiup tidak melulu balung atau sesuai melodi pada gamelan tetapi mereka juga ada sekaran-nya sendiri," katanya.
Gendhing Gati Mardika berdurasi selama 8 menit dan bernuansa semangat. Kata Mardika memiliki arti merdeka.
"Mardika dari kata merdeka mangayubagyo kemerdekaan Indonesia ke-75. Sejak awal penciptaan sudah di-dawuh-kan Ngarso Dalem yaitu Gati Mardika," ujarnya.
Direncanakan, Gendhing Gati volume 2 akan diluncurkan pada 28 Oktober atau bertepatan dengan Sumpah Pemuda. Pada volume kedua ini akan berisi 15 lagu dan ada dua gendhing baru yaitu Gendhing Gati Taruna dan Gendhing Gati Bhineko.
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyaksikan peluncuran album Gendhing Gati volume 1, di Keraton Yogyakarta, Senin (17/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Sultan HB X yang hadir dalam launching album tersebut tampak menikmati pertunjukan. Sultan HB X pun sempat meminta lagu diputar kembali.
ADVERTISEMENT
"Matur nuwun sae (terima kasih bagus)," ujar Sultan HB X mengapresiasi wiyaga.
Pada era Sri Sultan HB VIII (1921-1939) penciptaan Gendhing Gati bisa dibilang sudah mencapai puncaknya dengan jumlah 48 gendhing. Namun semenjak Surud Dalem Sri Sultan HB VIII, tidak ada lagi penciptaan Gendhing Gati.
Atas hal itu, Sultan HB X lantas paring dhawuh atau meminta kepada Penghageng Notonegoro, untuk kembali menciptakan Gendhing Gati Yasan Dalem dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang kemudian diberi nama Gendhing Gati Mardika.
Dalam album ini, selain Gendhing Gati Mardika masih ada pula Gati Bali, Gati Brangta, Gati Harjuna Mangsah, Gati Helmus, Gati Hendrakusuma, Gati Kridha, Gati Kumencar, Gati Lumaksana, Gati Main-Main, Gati Mardawa, Gati Mares, Gati Mrak Ati, Gati Padhasih, Gati Raja, Gati Sangaskara, dan Gati Wiwaha.
ADVERTISEMENT
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona