Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Stasiun kereta api utama di Frakfurt, Jerman. Foto: REUTERS/Ralph Orlowski](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1564424290/rhwsjnr5rzpztonuqkcd.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun jika kamu pernah tinggal atau mengunjungi Jerman, kamu akan mengerti mengapa persepsi tersebut tidak selalu benar.
Banyak proyek pembangunan di Jerman yang tidak selesai tepat waktu. Contohnya saja bandar udara Berlin Brandenburg baru selesai dibangun 10 tahun lebih telat dari yang direncanakan.
Penyelesaian gedung konser Elbphilarmonie di Hamburg juga harus mundur 6 tahun. Yang tidak kalah terkenal karena keterlambatannya tentu saja kereta cepat di Jerman yang dijalankan oleh perusahaan kereta Deutsche Bahn.
Jerman adalah salah satu negara yang memiliki kereta cepat . Intercity Express (ICE) yang dimiliki Jerman mampu melaju 320 km/jam. Idealnya penumpang kereta ini dapat menghemat waktu perjalanan ketika bertolak dari satu kota ke kota yang lain. Namun sayangnya kereta Jerman terkenal telat yang membuat kemampuan melaju cepat jadi tidak terlalu berguna.
ADVERTISEMENT
Sekitar satu dari tujuh kereta cepat Jerman mengalami keterlambatan pada 2020. Pada tahun sebelumnya kereta yang terlambat malah lebih banyak lagi, yaitu satu dari empat kereta. Waktu keterlambatan-pun tidak main-main, bisa sampai satu atau dua jam.
Lalu apa penyebab keterlambatan tersebut? Infrastruktur adalah salah satu penyebab utamanya. Kereta cepat di Jerman yang modern tidak diimbangi dengan jaringan kereta yang modern pula.
Banyak rel kereta yang sudah tua yang harus diganti atau sedang diganti yang mengakibatkan perjalanan kereta harus terhambat. Sinyal antara kereta dan stasiun juga kadang terputus yang membuat kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Alasan lainnya adalah kepadatan yang tinggi pada beberapa rute tertentu, sehingga keterlambatan satu kereta akan berdampak pada kereta yang lain. Cuaca juga berpengaruh. Salju dan es yang tebal, angin kencang, hujan dan petir dapat mengganggu jaringan dan memutuskan listrik yang digunakan untuk menggerakkan kereta.
Sementara itu ada juga penyebab-penyebab lainnya yang tak terduga. Beberapa hal yang pernah mengganggu laju kereta di Jerman adalah orang mabuk atau orang yang berniat bunuh diri berdiri di atas rel kereta. Hewan-hewan liar juga kadang tampak di atas rel.
ADVERTISEMENT
Kereta yang berhenti di stasiun di kota-kota besar biasanya lebih sering telat. Kota Hamburg misalnya, sekitar 40 persen kereta cepat di kota pelabuhan ini selalu mengalami keterlambatan.
Ternyata mengelola kereta cepat tidak mudah. Kalau Indonesia sudah siap untuk memiliki kereta cepat belum, ya?
Penulis: Daniel Chrisendo