Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Keributan 'Parkir Disabilitas' di Bandara Jambi Berujung Laporan Polisi
14 September 2023 9:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Terjadi keributan di Bandara Sultan Thaha Jambi pada Senin sore (11/9). Executive General Manager (EGM) Bandara Sultan Thaha Jambi, Siswanto, beradu mulut dengan seorang pria bernama Irwansyah.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Irwansyah yang memberontak sampai dipiting ke lantai oleh petugas keamanan bandara.
Gara-gara Parkir Disabilitas
Keributan terjadi setelah Irwansyah ditegur lantaran parkir di area disabilitas. Irwansyah tidak menerima teguran tersebut. Irwansyah sempat menyenggol tubuh Siswanto.
"Itu emosi seseorang, macam-macam ekspresinya. Tapi yang bersangkutan memang sempat menabrak badan. Cuma tidak ada reaksi apa pun. Karena kalau meladeni orang marah, kita sendiri nanti tidak waras. Artinya, kami berpikir secara cerdas," kata Siswanto, Rabu (13/9).
Siswanto mengaku sempat syok saat terjadi keributan. "Saya diam saja kayak orang bingung," katanya.
Irwansyah Lapor Polisi
Tidak menerima perlakuan pihak Bandara Sultan Thaha Jambi, Irwansyah membuat laporan di Polresta Jambi. Ia merasa mengalami kekerasan fisik.
"Saya tempuh jalur hukum," katanya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan saat itu dirinya sedang menunggu istri. Namun, tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal menegurnya.
"Orang yang menegur saya saat itu (Siswanto) memakai batik dan blangkon. Saya tak tahu kalau dia itu EGM Bandara. Saya pikir ini siapa ya yang mendadak memerintah?” ujarnya.
Irwansyah mengaku menabrak Siswanto karena merasa tersulut emosi. Namun, setelahnya ia merasa diperlakukan seperti seseorang penjahat.
"Tiba-tiba, banyak orang menarik saya seperti saya ini penjahat besar," katanya.
Siswanto Berharap Damai
Sementara itu, Siswanto mengatakan sejumlah petugas mengamankan Irwansyah untuk menghindari keributan berkepanjangan.
"Kalau dibiarkan akan berdampak terjadi kegaduhan di wilayah objek vital yang banyak masyarakat nasional," tuturnya.
Ia belum mempertimbangkan akan melapor balik karena masih dalam tahap konsultasi dengan pihak kepolisian dan internal pengelola bandara.
ADVERTISEMENT
"Dilaporkan iya, bukan berarti harus melaporkan balik ya. Tapi kita masih konsultasi yang terbaik dengan beberapa potensi hukum yang diambil," katanya.
Sebenarnya Siswanto berharap bisa menempuh jalur perdamaian. Apalagi tidak ada kekerasan fisik atau pemukulan yang dirasakannya.
"Ya sebaiknya begitu, tidak usahlah ada permusuhan. Itu yang terbaik. Saya mencari saudara bukan mencari musuh," ujarnya.