Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
ADVERTISEMENT

Setelah serbuan rangkaian bunga kiriman, kini Rabu (26/4) pagi di Balai Kota DKI Jakarta semakin padat pengunjung. Mereka memenuhi pendopo, menunggu kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini kontras dengan hari-hari biasanya. Jika dalam sehari-hari kehadiran warga di Balai Kota untuk menyampaikan keluhan atau sekedar foto bersama, kini justru sebaliknya. Mereka berduyun-duyun mengucapkan terima kasih dan apresiasi untuk Ahok-Djarot atas kinerjanya selama ini.
Jumlah yang datang kali ini pun berbeda. Jika biasanya sekitar puluhan orang, kini ratusan orang menyerbu pendopo Balai Kota.
Saat Ahok datang dan keluar dari mobil, para pengunjung langsung menyambut dengan penuh antusias. "Pak Ahoook," teriak beberapa pengunjung.
Beberapa di antara mereka mengangkat bunga beraneka warna.

Ahok lantas harus berdesakan masuk ke dalam Balai Kota seraya tersenyum kepada para warga.
ADVERTISEMENT
Saking ramainya, Ahok yang biasanya menyempatkan diri mendengar keluhan warga di pendopo Balai Kota, kini memilih langsung masuk ke Balai Kota. Para pengunjung lantas langsung menyemut di depan pintu Balai Kota.
Simpati ini diberikan warga, menyusul kekalahan Ahok-Djarot dari pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI. Ahok-Djarot akan menyelesaikan masa jabatannya sebagai pemimpin Jakarta pada Oktober 2017.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.