Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Keroyok Tetangga Hamil, Satu Keluarga di Bali Dituntut 5 Bulan Penjara
18 Februari 2025 16:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Satu keluarga di Bali dituntut lima bulan penjara karena mengeroyok tetangga mereka yang sedang hamil, Dian Permatasari (39). Tuntutan dibacakan di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (18/2).
ADVERTISEMENT
Para terdakwa adalah ayah bernama Norkalam (57), istrinya yang bernama Muri'a (53), anaknya yang bernama Samsul Arifin (43), dan dua menantunya yaitu Badriah (36) dan Sari Murtini (26).
"Menuntut supaya Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini menjatuhkan pidana penjara terhadap para terdakwa selama lima bulan," kata kata JPU I Gusti Ngurah Agung Try Parameswara saat membacakan amar tuntutan.
JPU menilai perbuatan satu keluarga itu terbukti melakukan pengeroyokan sesuai Pasal 351 ayat (1) juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Adapun pertimbangan JPU atas tuntutannya, hal yang meringankan adalah para terdakwa tidak pernah terlibat tindak pidana, kooperatif dan tulang punggung keluarga. Selain itu, Norkalam memiliki riwayat penyakit jantung dan stroke.
ADVERTISEMENT
"Hal yang memberatkan saksi korban Dian sakit dan mengalami trauma psikis," katanya.
Hubungan dua keluarga bertetangga yang tembok rumahnya saling menempel memang dikenal kurang harmonis.
Dalam surat dakwaan JPU, pengeroyokan ini terjadi pada Selasa (25/6/2024) pukul 15.30 WITA di kontrakan korban yang berada di Perum Puri Gading, Desa/Kelurahan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.
Dian saat itu yang sedang hamil usia dua minggu. Dia sedang membersihkan rumah sambil memberi makan anjing-anjing liar di sekitar perumahan.
Dian kemudian menyinggung soal catatan penerima pembagian kurban kepada para terdakwa yang baru saja turun dari mobil dalam perjalanan dari Madura.
Dian mengaku tidak mendapatkan daging kurban, namun satu keluarganya dapat semua dari panitia lingkungan sekitar.
Terdakwa Norkalam membalas dengan menyebut Dian manusia najis. Terdakwa Sari Murtini ikut menimpali dengan menyinggung Dian yang belum memiliki anak dan menganggap anaknya adalah anjing.
ADVERTISEMENT
"Kemudian saksi korban Dian Permatasari menjawab, 'lebih najis mana ngasih makan anjing daripada korupsi catatan daging kurban?'," kata JPU.
Para terdakwa akhirnya adu mulut dengan Dian. Terdakwa Badriyah lalu melempar satu bungkus nasi terbungkus plastik ke Dian. Dian melawan dengan menangkis dengan kain pel yang sedang dipegangnya.
Terdakwa Norkalam kemudian mendekati Dian lalu menampar wajahnya. Perbuatan itu diikuti oleh Samsul Arifin dan Badriah dengan mendorong tubuh Dian masuk ke dalam garasi rumah kontrakan Dian. Para keluarga itu lalu mengeroyoknya sampai babak belur.