Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kerugian Hong Kong Akibat Topan Hato Diprediksi Mencapai Rp 13 Triliun
24 Agustus 2017 9:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Hong Kong yang merupakan salah satu pusat bisnis di China mengalami kelumpuhan ketika dihantam topan Hato pada Rabu (23/8). Kerugian yang diakibatkan oleh topan ini diperkirakan mencapai hingga Rp 13 triliun.
ADVERTISEMENT
Topan Hato yang berkekuatan angin hingga lebih dari 150 km/jam membuat pasar saham Hong Kong tutup, penerbangan dibatalkan, pertokoan libur, dan transportasi publik tidak beroperasi.
Hato masuk dalam topan kategori 10, atau yang tertinggi dari tingkatan bahaya topan di Hong Kong. Ini adalah topan kategori 10 ke-15 yang menghantam Hong Kong sejak 1946, terakhir pada tahun 2012.
Mengutip South China Morning Post (SCMP), Dylan Bryant, kepala perusahaan asuransi Swiss Re Corporate Solutions di Hong Kong melakukan riset internal dan memperkirakan kerugian wilayah otonomi khusus China akibat topan Hato sekitar 4,29 miliar dolar Hong Kong, lebih dari Rp 7,3 triliun.
Angka tersebut diperoleh dari kalkulasi kerugian bisnis di sektor-sektor utama, termasuk transportasi, pariwisata, kelautan, jasa keuangan, pertanian, hiburan, dan administrasi publik.
ADVERTISEMENT
Perkiraan kerugian berbeda disampaikan profesor ekonomi di Chinese University of Hong Kong, Terence Chong Tai-leung, yang mengatakan kerugian bisa mencapai 8 miliar dolar Hong Kong atau sekitar Rp 13,6 triliun. Perhitungan Terence berdasarkan rata-rata nilai produk domestik bruto Hong Kong dalam satu hari, merujuk pada figur tahun lalu.
Sedikitnya 10 orang dilaporkan tewas dalam topan Hato yang juga menghajar kota-kota di China daratan seperti Macau dan provinsi Guangdong. Hato bergerak ke wilayah tenggara China daratan pada Kamis (24/8).
Diberitakan Associated Press, pemerintah China mengeluarkan peringatan angin kencang, longsor dan banjir seiring bergeraknya Hato semakin ke daratan. Masyarakat diminta menghindari wilayah dataran rendah. Gelombang di Laut China Selatan diperkirakan akan mencapai tinggi hingga 10 meter.
ADVERTISEMENT