Kerusuhan di Penjara Ekuador Pecah, 43 Narapidana Tewas

10 Mei 2022 2:06 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di luar penjara Bellavista setelah kerusuhan, di Santo Domingo de los Tsachilas, Ekuador, Senin (9/5/2022). Foto: Juan Carlos Perez/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di luar penjara Bellavista setelah kerusuhan, di Santo Domingo de los Tsachilas, Ekuador, Senin (9/5/2022). Foto: Juan Carlos Perez/AFP
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 43 narapidana tewas dalam kerusuhan di sebuah penjara di Ekuador, Senin (9/5).
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang mengatakan perkelahian pecah antara kelompok Los Lobos dan geng R7 di dalam penjara Bellavista di Santo Domingo de los Colorados, di pusat Ekuador sekitar 80 kilometer (50 mil) dari Quito.
"Untuk saat ini ada 43 narapidana yang tewas," kata kantor kejaksaan di Twitter, dikutip dari AFP, Selasa (10/5).
Suasana di luar penjara Bellavista setelah kerusuhan, di Santo Domingo de los Tsachilas, Ekuador, Senin (9/5/2022). Foto: Juan Carlos Perez/AFP
Otoritas penjara negara Amerika Selatan SNAI mengatakan telah mengaktifkan protokol keamanan untuk menahan gangguan ketertiban.
Menteri Dalam Negeri Patricio Carrillo awalnya mengatakan kepada wartawan bahwa dua narapidana telah terbunuh sebelum kemudian meningkatkan angka itu menjadi 41 dalam sebuah konferensi pers. Kantor kejaksaan kemudian men-tweet jumlah korban tewas terbaru.
Carrillo juga mengeklaim pihak berwenang memegang kendali. Selama kerusuhan, kata dia, sedikitnya 112 orang mencoba melarikan diri, tetapi ditahan oleh pasukan keamanan di dalam halaman penjara.
ADVERTISEMENT
Suasana di luar penjara Bellavista setelah kerusuhan, di Santo Domingo de los Tsachilas, Ekuador, Senin (9/5/2022). Foto: Juan Carlos Perez/AFP
Narapidana dengan cedera wajah dibawa dengan truk dan ambulans ke fasilitas medis sementara anggota keluarga mereka yang dipenjara berkumpul di penjara untuk mencari informasi.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan melakukan pencarian senjata dan memindahkan para pemimpin geng ke penjara yang berbeda.