Kesaksian Adik Tukang Pecel Lele yang Jadi Korban Pemukulan di Bekasi

20 Maret 2019 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salahuddin, adik Achmad Zunaidi yang melerai saat terjadi pemukulan. Foto: Muammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salahuddin, adik Achmad Zunaidi yang melerai saat terjadi pemukulan. Foto: Muammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Achmad Zunaidi (49), penjual roti bakar dan pecel lele di Jalan Jatimakmur, Pondok Gede, jadi korban pemukulan dua pembeli pada Senin (19/3) dini hari. Saat peristiwa itu terjadi, diketahui sang adik sempat datang untuk melerai.
ADVERTISEMENT
Namun ia malah juga jadi korban pemukulan kedua pelaku tersebut.
Saat kumparan menyambangi rumahnya Rabu sore (20/3). Sang adik, Salahuddin (35) menceritakan bagaimana peristiwa nahas itu menimpa ia dan kakaknya yang ia sapa Andi.
“Orang itu pesen pecel lele 4 keterangan abang saya. Karena dia enggak sabar, bilang lama terus abang saya bilang ‘sabar Pak,” Aden (sapaannya) menjelaskan.
Kondisi gerobak pecel lele yang dirusak pelaku pemukulan. Foto: Muammad Darisman/kumparan
Ketika sang kakak tengah menggoreng tempe, saat itulah menurutnya tiba-tiba pelaku sudah melancarkan pukulan dan menginjak wajah korban saat ia terjatuh.
Aden baru datang ketika mendengar Andi berteriak minta tolong. Saat ia datang dan mendinginkan suasana, kedua pelaku sempat tenang sesaat.
Namun mereka kemudian terlibat adu mulut, hingga akhirnya Aden juga dipukul oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
“Saya dipukul dari arah yang saya enggak tahu, sebelah kanan saya dipukul. Saya jatuh, saya lihat abang saya juga dipukul, posisi mental, karena pukulnya kencang,” jelasnya.
Aden kemudian menunjukkan bekas luka di tangan kirinya akibat dipukul menggunakan balok. Balok tersebut patah saat mengenai tangannya, patahan itu kemudian hendak digunakan pelaku untuk menusuknya.
Pecahan kaca gerobak pecel lele yang dihancurkan pelaku pemukulan. Foto: Muammad Darisman/kumparan
“Dia kayak mau nusuk, saya lari ke dalam lah, WhatsApp ke teman-teman agar ke lokasi. Di situlah abang saya dikerubutin, dianiaya sampai enggak sadar,” bebernya.
Jeda waktu ia meninggalkan lokasi itulah, pelaku menganiaya Andi hingga tak sadarkan diri, menghancurkan gerobak, lalu kabur. Aden langsung melaporkan kejadian itu pagi harinya, sekitar pukul 7.00 WIB, ke Polsek Pondok Gede.
Dari keterangan Aden, diketahui kedua pelaku berperawakan tinggi besar, satunya bertubuh gempal memegang balok. Aden juga mencium aroma alkohol dari mulut pelaku, namun ia menyebut keduanya belum dalam keadaan mabuk saat itu.
ADVERTISEMENT
“Mulutnya bau minum, cuma kondisinya masih tegap. Bukan lemas, gontai. Jadi enggak dalam kondisi mabuk,” katanya.