Kesaksian Farah Korban Air Keras Bekasi: Perih, Panas Banget Tidak Berhenti

13 Desember 2024 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Farah Rizka (20) korban penyiraman air keras di Bekasi Utara. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Farah Rizka (20) korban penyiraman air keras di Bekasi Utara. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Saat sedang mengendarai motor di jalanan Kota Bekasi, pukul 19.19 WIB, Sabtu, 7 Desember 2024, Farah Rizka (20 tahun) disiram air keras oleh pemotor lain yang ternyata adalah mantan kekasihnya, Arju alias Johan (23).
ADVERTISEMENT
kumparan menemui Farah di rumahnya di Bekasi, Jumat (13/12), untuk mendapatkan gambaran utuh kejadian tersebut. Begini cerita Farah:
Awalnya, Farah mencuci motor di tempat cuci motor "steam". Farah meng-upload status di WA bahwa ia sedang mencuci motornya.
Motor tersebut ternyata mogok setelah dicuci. Farah lalu meminta suaminya datang untuk menyetut (mendorong dari belakang) motor tersebut.
Berangkat dari tempat cuci motor, Farah melihat pelaku ada di seberang jalan.
"Ada di tempat gelap. Saya kira itu cuma membututi saya atau pengin tahu saya sama siapa," ujar Farah.
"Tapi pas melewati dia beberapa meter, saya langsung disiram di sebelah kanan belakang," kata Farah.
Farah Rizka (20) korban penyiraman air keras di Bekasi Utara. Foto: Dok. Pribadi
Farah langsung berhenti. "Sweater saya melepuh, saya turunin ke bawah, saya loncat-loncat minta tolong sama orang," katanya.
ADVERTISEMENT
Suami Farah sempat bingung, tapi kemudian menyadari istrinya telah disiram "sesuatu" sehingga mengejar pelaku—namun tidak terkejar.
"Saya ditolongi orang-orang, disiram air, akhirnya dililit pakai seprai, dibawa ke RS Anna pakai losbak (mobil bak)," kata Farah.

Panas Terus-menerus

"Sampai di RS, dipakaikan perban, disiram air infusan, dan diinfus di kaki," kata Farah menceritakan momen saat ia tiba di RS Anna Medika.
Farah pun dirujuk ke RSUD Kota Bekasi, yang memberinya salep, bahkan me-rontgen Farah. Di RS ini Farah membuat laporan polisi, dibantu Ketua RT di lingkungan rumahnya.
RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Jawa Barat. Foto: Abid Raihan/kumparan
Bagaimana sakitnya?
"Panas. Saya enggak mengerti panasnya itu panas banget enggak berhenti, enggak kelar-kelar. Panas baru mereda jam duaan (pukul 02.00 WIB—tujuh jam)," ujar Farah.
ADVERTISEMENT
Farah merasa beruntung helm melindungi kepalanya. Hanya saja, wajahnya terciprat air keras. "Kecipratan dikit doang," katanya.
Motif pelaku melakukan tindakan keji ini bisa diklik di sini: